Berita Pidie

Kawanan Gajah Liar Resahkan Warga, Camat Sakti Tinjau Lokasi Sawah Dirusak, Petani kian Menderita

Penulis: Nur Nihayati
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Camat Sakti Nurmasyitah SAg (kanan), Mukim Kandang T Jailani (kiri) membelakangi hamparan sawah yang dirusak gajah di Gampong Riweuk, Kecamatan Sakti, Pidie, Rabu (7/9/2022)

Ada banyak tanaman padi yang dirusak dan diinjak—injak oleh kawanan gajah liar yang turun pada malam hari itu.

Biasanya hewan itu saat turun dan menemukan tanaman padi itu biasanya dimakan. Tetapi, tidak untuk tanaman padi milik petani Riweuk, gerombolan hewan berbelalai itu justru merusaknya dengan cara menginjak-nginjak.

Data dari Kejruen, Mukhlis menyebutkan, kawanan gajah merusak Tanaman padi dan kebun warga di Desa Riweuk sekitar kurang lebih 13 hektar, kawanan gajah diperkirakan berjumlah 48 ekor yang setiap waktu mengganggu tanaman warga desa tersebut

Baca juga: Oknum Polisi Degerebek Selingkuh dengan Istri Orang Lain, Kabur Tanpa Baju

Sementara, T Jailani, Mukim Kandang, Kecamatan Sakti, mengungkapkan sejak kejadian itu, warga dibantu petugas dari CRU Mila melakukan pengusiran kawanan gajah liar itu secara manual, yaitu dengan cara meletupkan Marcon.

Hal itu dilakukan agar jangan sampai tanaman padi yang memang dinantikan warga sebagai salah satu sumber penghasilan justru tidak bisa dipanen karena habis dirusak kawanan gajah.


Begitupun dia menyebutkan bahwa bahwa kawanan gajah liar itu masih enggan menjauh dari sekitar kawasan perbukitan itu.

Karena itu dia sangat berharap kepada Pemrov Aceh dan pemerintah pusat agar bisa segera membangun balai lengkap dengan Menara pemantau kawanan gajah liar.

Selain itu juga perlu segera pemasang power fencing (pagar kawat listrik) berdaya rendah dan juga sejurus dengan itu dibangun barrier (parit) sebagai solusi untuk mengantisipasi serangan kawanan gajah liar yang bergeser meringsek masuk ke kawasan permukiman penduduk.

Hal senada juga disampaikan Camat Sakti Nusrmasyitah, S.Ag, yang menurutnya sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana masyarakat dapat beraktivitas di perkebunan dan dipersawahan tanpa ada lagi rasa takut atau khawatir terhadap serangan kawanan gajah liar yang datang secara tiba-tiba.

Kondisi ekonomi warga sekarang ini sangat memperihatinkan yang dipicu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dia mengharapkan bisa direalisasi bantuan untuk membantu penganan gajah di wilayah setempat.

Sementara pada bagian lain, jauh dari hiruk pikuk perkotaan masyarakat Sakti yang bernomisili di kawasan pedalaman tidak bisa melakukan aktifitas bertani untuk menghidupi keluarganya.

Tanaman padinya di sawah diinjak-injak begitupun dengan batang coklat dan lainya dirubuhkan.

Seharusnya sekarang ada tanaman padi bisa dipanen tapi sudah diinjak binatang bertubuh besar tersebut. (*)

Berita Terkini