BANDA ACEH - Perusahaan angkutan barang yang beroperasi di Banda Aceh dan Aceh Besar mulai Minggu (5/9/2022) menaikkan ongkos angkut, rata-rata sebesar 20 persen.
Langkah itu diambil menyikapi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Untuk barang-barang seperti beras, gula pasir, kacang kedelai, bahan bangunan semen, pupuk serta barang sejenis lainnya, tarif angkutannya kini Rp 2.400/kg, sebelumnya Rp 2.000,” kata petugas pencatat TAM Cargo, Fani kepada Serambi, Rabu (7/9/2022) di Terminal Truk Barang, Aceh Besar.
Fani menjelaskan, perusahaan jasa angkutan barang tidak mungkin menahan kenaikan ongkos tarif menunggu hingga pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aceh menerbitkan tarif ongkos yang baru, mengingat pemerintah sejak hari Sabtu (4/9/2022) sudah menaikkan harga BBM subsidi Bio Solar dan Pertalite.
“Untuk menunggu tarif ongkos angkut yang baru dari Organda Aceh, apakah kami harus setop operasi? Tidak mungkin, karena pesanan barang yang harus diangkut setiap harinya selalu masuk,” tukasnya.
Petugas ekspedisi angkutan barang lainnya yang beroperasi di Terminal Truk Barang, Aceh Besar, Joni, mengatakan bahwa perusahaan angkutan barang sudah menaikkan ongkos angkut sebesar 20 persen, sama seperti perusahaan angkutan umum penumpang.
“Tarif ongkos yang kami naikkan masih dibawah kenaikan harga BBM subsidi yang mencapai 30-32 persen.
Kami masih punya hati, menaikkan tarif di bawah kenaikan harga BBM,” cetus Joni.
Dia mengungkapkan, sejak kenaikan harga BBM yang disusul kenaikan ongkos angkut, order angkutan barang mulai menurun.
Biasanya setelah 3 hari bongkar muatan di terminal barang, sudah ada muatan barang baru yang akan diantar.
Baca juga: Harga BBM Subsidi Naik, Ini Harga Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Dexlite, Pertamina Dex
Baca juga: Breaking News: Harga BBM Naik: Pertalite Rp10.000, Solar Rp6.800, Pertamax Rp14.500
“Tapi sudah lima hari ini belum banyak orderan barang yang masuk untuk di antar ke berbagai daerah,” ujarnya.
Irwan, seorang sopir truk tronton yang dimintai tanggapannya mengatakan, truk barangnya sudah masuk ke terminal di Aceh Besar pada hari Senin (5/9/2022), tapi sampai Rabu (7/9/2022) kemarin order barang yang akan diantar belum penuh satu truk.
“Saat ini, sejumlah perusahaan yang biasa menggunakan jasa angkutan barang, menghitung kembali biaya transportasi yang akan dikeluarkan.
Makanya sebagian pengguna jasa transportasi barang menunda pengiriman,” tutur Irwan.
Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banda Aceh, Erman, secara umum permintaan Bio Solar dan Pertalite masih normal, meskipun jumlah truk barang yang mengisi BBM tidak sebanyak ketika harga BBM belum dinaikkan.