Eladio Rojas tidak berlari untuk merayakan gol bersama rekan setimnya.
Dia justru berbelok ke arah Lev Yashin dan memeluk kiper yang baru ia taklukkan tersebut.
Ini mungkin menjadi momen tak terlupakan dalam karier Lev Yashin selama membela timnas Uni Soviet.
Dia justru mendapat pelukan dari pemain yang membobol gawangnya, tepat di tengah pertandingan.
Adapun laga Chile vs Uni Soviet dalam perempat final Piala Dunia 1962 berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Beberapa tahun setelah pertandingan tersebut, Eladio Rojas masih ingat betul momem dirinya memeluk Lev Yashin.
Eladio Rojas mengaku sangat gembira ketika itu. Dia merasa seperti meraih trofi setelah menaklukkan kiper terbaik dunia.
"Saya tidak percaya setelah mencetak gol ke gawang Lev Yashin yang hebat," kata Eladio Rojas, dikutip dari laman resmi FIFA.
"Saya diliputi kegembiraan dan yang ingin saya lakukan hanyalah memeluknya. Mencetak gol melewati Lev Yashin seperti sebuah piala," ujar Eladio Rojas.
Kehebatan Lev Yashin dalam menjaga gawang terbukti lewat sederet catatan impresif, baik saat dirinya membela timnas Uni Soviet maupun klub Dinamo Moscow.
Dilansir dari laman resmi FIFA, Lev Yashin tercatat mengantongi 275 clean sheet selama berkarier.
Setelah Piala Dunia 1962, surat kabar kenamaan di Perancis L'Equipe menggambarkan Lev Yashin sebagai "kekuatan yang memudar".
Akan tetapi, satu tahun kemudian, Lev Yashin dinobatkan sebagai peraih trofi Ballon d'Or, simbol prestasi individu tertinggi dalam dunia sepak bola.
Sepak bola memang memiliki sederet kiper hebat.