Perampok Uang Dayah Mudi Ditangkap

Usai Rampok Uang Dayah Mudi di Bireuen, Komplotan Palembang Rampok Rp 700 Juta Lagi di Bener Meriah

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat tersangka pelaku perampokan uang operasional Dayah MUDI Samalanga diperlihatkan dalam jumpa pers di Mapolres Bireuen, Jumat (26/09).

Setelah merampok Rp 320 juta uang operasional Dayah Mudi pada Rabu, 22 Juni 2022, komplotan dari Palembang ini rupanya kembali beraksi.

SERAMBINEWS.COM - Aparat penegak hukum dari kepolisian telah berhasil mengungkap para pelaku perampokan uang Dayah Mudi Samalanga.

Pelaku yang berjumlah empat orang tersebut ternyata bukan warga lokal maupun warga Aceh lainnya, melainkan berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.

Parahnya lagi, terungkap pula fakta lain dari para pelaku perampokan uang Dayah Mudi Samalanga.

Setelah merampok Rp 320 juta uang operasional Dayah Mudi pada Rabu, 22 Juni 2022, komplotan dari Palembang ini rupanya kembali beraksi.

Aksi kriminal itu dilancarkan di Bener Meriah hanya berselang sekitar dua bulan setelah perampokan uang Dayah Mudi.

Nominal uang dilenyapkan juga cukup besar, yakni Rp 700 juta.

Baca juga: BREAKING NEWS - Perampok Uang Dayah MUDI Samalanga Ditangkap, Jaringan Sindikat dari Palembang

Fakta perampokan uang ratusan juta rupiah yang kembali dilancarkan oleh komplotan Palembang ini diungkap oleh Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH dalam jumpa pers pengungkapan kasus jaringan perampokan nasabah bank (curat) di Mapolres Bireuen, Jumat (16/09/2022).

Mengutip Serambinews.com, Jumat (16/09/2022) Kapolres Bireuen yang didampingi Kasat Reskrim, Kasat Intel dan KBO Reskrim menjelaskan, kelompok perampokan yang terdiri dari empat orang pria asal Kabupaten Ogan Ilir Komering (OKI), Palembang ini kembali beraksi di Bener Meriah, hanya beberapa bulan setelah aksinya melenyapkan uang Dayah Mudi di Bireuen.

Aksi perampokan itu terjadi di Samarkilang Pondok Baru, Kampung Purwosari Kecamatan Bandar, Bener Meriah baru-baru ini, tepatnya Senin(12/09/2022).

Adapun kerugian yang dialami korban yaitu Rp 700 juta.

Sudah bolak-balik merampok di Aceh

Selain aksi perampokan di Bener Meriah, polisi juga mengungkap kasus kriminal lain yang diduga dilakukan oleh para komplotan Palembang tersebut.

AKBP Mike Hardi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara dan juga analisa lainnya di lapangan, modus dan keterangan sementara, kelompok perampok tersebut telah beberapa kali melakukan tindak kejahatan di Aceh, sebagaimana dikutip dari Serambinews.com, Jumat (19/9/2022).

Disebutkan, para pelaku dari kelompok ini telah beraksi di lima kabupaten/kota di Aceh, yaitu di Aceh Barat Daya, Aceh Timur, Bireuen dan Bener Meriah.

Baca juga: Sindikat Perampok Uang Dayah MUDI Samalanga Ditangkap di Sumut, Dalam Perjalanan Pulang ke Palembang

Catatan aksi mereka itu telah dimulai sejak 2020 lalu.

Khususnya di wilayah Bireuen, kelompok tersebut bahkan tercatat beberapa kali melenyapkan uang warga mulai puluhan hingga jutaan rupiah.

Kapolres Bireuen juga merincikan sederet aksi kriminal yang diduga melibatkan para pelaku perampok uang Dayah Mudi Samalanga.

Disebutkan AKBP Mike Hardy, dalam catatan Polres Bireuen, para pelaku dari sindikat Palembang tersebut pernah melancarkan aksinya di kawasan Desa Meunasah Capa, Kota Juang Bireuen pada Selasa 28 Juli 2020 lalu.

Saat itu, para pelaku berhasil melenyapkan uang Rp 50 juta milik korbannya.

Hanya beberapa bulan berselang, aksi kriminal itu kembali berlanjut.

Pada Rabu 16 September 2020, pelaku diduga dari kelompok ini kembali melenyapkan uang warga.

Perampokan itu juga masih terjadi di kawasan Bireuen, tepatnya di Desa Bireuen Meunasah Blang, Kota Juang, Bireuen.

Adapun kerugian yang dialami korbannya senilai Rp 70 juta.

Berikutnya, perampokan terjadi di parkiran halaman Bank Aceh Cabang Bireuen kawasan Desa Pulo Ara, Kota Juang, Bireuen pada Rabu, 3 Februari 2022.

Dalam kejadian ini, korbannya mengalami kerugian Rp 50 juta.

Beberapa aksi masih dilancarkan oleh pelaku diduga dari kelompok yang sudah diamankan ini.

Hingga kemudian pada Rabu 22 Juni 2022, kasus perampokan uang operasional MUDI Samalanga terjadi.

Baca juga: Perampok Uang Dayah Mudi Samalanga Berasal dari Palembang, Ternyata Sudah Beraksi di Aceh Sejak 2020

Uang operasional berjumlah Rp 320 juta itu dilenyapkan oleh pelaku di kawasan Meunasah Kulah Batee Desa Bandar Bireuen, Kota Juang Bireuen.

Seolah tak puas, setelah merampok uang operasional Dayah Mudi Samalanga, pelaku diduga dari kelompok tersebut kembali melenyapkan uang korban lainnya.

Terakhir, aksi perampokan dilancarkan pelaku di wilayah Bener Meriah dengan kerugian korban mencapai Rp 70 juta.

Berikut rincian catatan aksi perampokan yang diduga dilakukan kelompok dari sindikat Palembang yang telah diamankan Polres Bireuen.

1. Selasa, 28 Juli 2020, perampokan dilakukan di kawasan Desa Meunasah Capa, Kota Juang Bireuen. Kerugian korban Rp 50 juta.

2. Rabu, 16 September 2020, perampokan dilakukan di Desa Bireuen Meunasah Blang, Kota Juang, Bireuen. Kerugian korban Rp 70 juta.

3. Rabu, 3 Februari 2021, perampokan dilakukan di parkiran halaman Bank Aceh Cabang Bireuen, tepatnya di kawasan Desa Pulo Ara, Kota Juang, Bireuen. Kerugian korban Rp 50 juta.

4. Kamis, 29 April 2021, perampokan dilakukan di kawasan jalan Banda Aceh – Medan, wilayah Desa Paya Meuneng, Peusangan, Bireuen dengan kerugian Rp 48 juta lebih.

5. Senin 18 Oktober 2021, perampokan dilakukan di Meunasah Reuleut, Kota Juang. Korban mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta.

6. Rabu, 22 Juni 2022, perampokan uang operasional Dayah Mudi Samalanga di depan Meunasah Kulah Batee Desa Bandar Bireuen, Kota Juang Bireuen. Kerugian yang dialami korban Rp 320.000.000.

7. Senin, 12 September 2022, perampokan dilakukan di Samarkilang Pondok Baru, Kampung Purwosari Kecamatan Bandar, Bener Meriah. Kerugian yang dialami korban Rp 700 juta.

AKBP Mike Hardy menambahkan, berdasarkan banyak laporan yang masuk ke Polres Bireuen atau Polres lainnya terkait kasus perampokan uang, umumnya pelaku mengincar uang nasabah yang baru saja diambil dari bank.

“Data korban, tanggal kejadian, dan dugaan pelaku adalah empat tersangka yang sudah diamankan lengkap, mulai dari nama korban, waktu kejadian, dan lainnya,” ujar Kapolres Bireuen , AKBP Mike Hardyi Wirapraja SIK MH, sebagaimana dikutip dari Serambinews.com, Jumat (16/9/2022).

Pelaku perampok Uang Dayah Mudi Ditangkap

Sebelumnya diberitakan, Polres Bireuen berhasil menangkap para pelaku perampok uang operasional dayah Mudi Samalanga.

Keempat orang diduga sebagai pelaku perampokan uang ayah MUDI Samalanga yaitu berinisial Ah Nop (31), pekerjaan wiraswasta beralamat di Lk III Tanjung Racing Desa Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Ilir, Komering Ilir, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Kemudian, Abd (58), pekerjaan wiraswasta alamat Dusun Kuta Raya, Desa Kutaraya, Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Pelaku ketiga berinisial Roj (40), pekerjaan wiraswasta beralamat di Komplek Paim Agung, LK IV Desa Kuta Raya, Kecamatan Kayu Gaung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Terakhir, Her (33), pekerjaan wiraswasta beralamat Jalan Ahmad Mikki Kelurahan Raden, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Organ, Komering Ilir, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Baca juga: Pengakuan Tersangka Perampok Uang Dayah MUDI Samalanga, Korban Dibuntuti Sejak ke Luar dari Bank

Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Arief Sukmo Wibowo SIK menjelaskan, keempat pelaku ditangkap tim gabungan di kawasan Batubara, Sumatera Utara, Selasa (13/09/2022).

Saat itu, para pelaku sedang dalam perjalanan hendak kembali ke Palembang.

Setelah ditangkap di Batubara, kemudian dibawa pulang ke Bireuen, Rabu (14/09/2022) malam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Detik-Detik penangkapan

Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Arief Sukmo Wibowo juga menjelaskan kronologis penangkapan para tersangka.

Mengutip Serambinews.com, sejak kasus perampokan uang operasional Dayah MUDI Samalanga, Bireuen terjadi pada Rabu (22/06/2022) lalu, ujar Kasat Reskrim AKP Arief Sukmo Wibowo, tim Polres Bireuen telah melakukan pengejaran dengan berkoordinasi dengan Polda Aceh, Polda Sumut, dan sejumlah Polres lainnya baik di Aceh maupun di Sumatera Utara.

Pada Senin (12/09/2022), tim Opsnal Polres Bireuen beserta anggota Opsnal dibantu tim krimsus Polda Aceh mendapatkan informasi keberadaan mereka di kawasan Desa Ulee Reuleung, Dewantara, Aceh Utara.

Setelah dilakukan penyelidikan lanjutan, para tersangka sudah berpindah tempat Bener Meriah.

Informasi dugaan tersangka sudah ke Bener Meriah disampaikan ke jajaran Polres Bener Meriah.

Kemudian tim Polres Bireuen mendapatkan informasi telah terjadi perampokan di Bener Meriah dengan kerugian mencapai Rp 700 juta.

Mendapat informasi adanya perampokan, tim Polres Bireuen mulai dari Reskrim, Sat Intelkam dibantu tim dari Polda Aceh mendapat informasi pelaku perampokan diperkirakan sudah masuk wilayah Lhokseumawe.

Tim gabungan melakukan pengejaran dengan melakukan koordinasi dengan setiap Polres di sepanjang jalan Lhokseumawe – Medan.

Kapolres Bireuen menambahkan, saat aksi pengejaran tersebut mereka sempat kehilangan jejak di kawasan Medan.

Selanjutnya tim yang dipimpin KBO Intel Polres Bireuen melakukan penyelidikan ke setiap hotel yang dicurigai.

Kemudian diperoleh informasi orang yang dicurigai memesan travel pengangkutan jurusan Pekanbaru.

Berbekal informasi penting tersebut, tim bergerak menuju hotel tersebut serta mencari informasi tambahan.

Kemudian diperoleh titik terang arah tujuan tersangka.

Agar pelaku tidak kabur, tim kembali melakukan koordinasi mengkoordinasi di setiap Polres -Polres yang diperkirakan melintasnya Nop dan kawan-kawan.

Sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (12/09/20220 tim mendapatkan informasi, tersangka Ah Nop alias Ahmad Kiting alias Tagor dan kawan-kawan diamankan di Wilayah hukum Polres Batubara, Polda Sumut.

Tim gabungan Polres Bireuen berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Batubara menjemput mereka.

Kerjasama tim gabungan membuahkan hasil para tersangka bersama sejumlah barang bukti berhasil diamankan.

Adapun tim gabungan menangkap pelaku perampokan mulai dari Sat Reskrim Polres Bireuen, Sat Intelkam Polres Bireuen, Ditkrimsus Polda Aceh, Ditkrimum Polda Aceh, Ditkrimum Polda Sumut, Polres Aceh Utara, Polres Aceh Timur, Polres Langsa, dan Polres Batu Bara.

Beraksi setelah dibuntuti

Sementara itu, Ah Nop (31), salah seorang tersangka yang mengaku sebagai pimpinan komplotannya mengatakan, waktu itu mereka berangkat dari Lhokseumawe ke Bireuen bersama beberapa orang lainnya.

Menjawab Serambinews.com, terkait informasi penarikan uang di Bank Aceh Kantor Samalanga, tersangka mengaku mendapatkan info itu dari rekannya yang sedang di Lhokseumawe.

Rekannya juga warga Palembang berinisial B.

Ia yang memantau di dekat perbankan tersebut.

Setelah dipastikan adanya nasabah menarik uang, maka langsung disampaikan kepadanya.

Selain memantau, pelaku juga membuntuti nasabah itu dari Samalanga sampai ke Bireuen.

Setiba di Bireuen, masing-masing membagi tugas dan beraksi ketika kondisi aman.

“Saya yang melakukan aksi memecahkan kaca mobil dan mengambil uang,” ujarnya dengan wajah tertunduk.

Usai melakukan aksi, mereka langsung kabur ke Medan dan kembali ke Palembang.

Menjawab pertanyaan seberapa mudah dan sering melakukan aksi di Aceh, para tersangka mengaku coba-coba saja.

“Coba coba saja,” ujarnya singkat.

Menurut catatan Polres Bireuen, komplotan perampok ini berbagi tugas.

Ada yang memantau dekat perbankan, kemudian ada yang mengkoordinir atau beraksi.

Setelah uang digasak mereka langsung kabur meninggalkan Aceh.

Setelah dua bulan berselang, kembali lagi dan melakukan aksi serupa dengan sasaran para nasabah yang menarik uang tunai di perbankan.

Setelah melakukan aksi merampok uang operasional Dayah MUDI, mereka kembali ke Palembang dan balik lagi setelah dua bulan berselang.

Tepatnya pada September, mereka melakukan perampokan di Bener Meriah pada Senin (12/09/2022) di Samarkilang Pondok Baru, Kampung Purwosari Kecamatan Bandar, Bener Meriah.

Kerugian yang dialami korban Rp 700 juta.

Setelah melakukan aksi mereka langsung kabur kembali ke Palembang.

(Serambinews.com/Yeni Hardika/Yusmandin Idris)

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkini