Berita Jakarta

Pemuda Penjual Es Jadi Tersangka, Bantu Hacker Bjorka Buat Grup Telegram

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prihatin (48), ibu MAH, pemuda asal Madiun, Jawa Timur, yang diduga hacker Bjorka (kiri). MAH kini disebutkan tidak diketahui dimana keberadaannya

JAKARTA - Polisi akhirnya menetapkan Muhammad Agung Hidayatullah (21) alias MAH sebagai tersangka.

Pemuda asal Madiun, Jawa Timur, yang sehari-harinya berjualan es itu diduga membantu hacker anonim Bjorka untuk membuat channel di Telegram.

"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil mengamankan tersangka inisial MAH.

Sekarang MAH statusnya tersangka dan diproses oleh timsus," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Ade menjelaskan peran MAH adalah menyiapkan channel Telegram bernama 'Bjorkanism'.

Channel itu diduga mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.

"Peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel telegram dengan nama channel Bjorkanism.

Selanjutnya channel telegram tersebut digunakan untuk mengupload informasi yang berada pada breadshet," ungkapnya.

Dijelaskan Ade, tersangka MAH pernah mengunggah di channel @Bjorkanism sebanyak tiga kali yaitu tanggal 8 September 2022.

Isinya terkait konten Bjorka yang berjudul Stop Being Idiot.

Baca juga: Ponsel Pemuda Madiun Tersangka Kasus Bjorka Diambil Polisi, Keluarga: Dikasih Ganti Rugi Rp 5 Juta

Baca juga: Terduga Hacker Bjorka yang Ditangkap di Madiun Sosok Lelaki Penjual Es

"Kemudian tanggal 9 September 2022 dalam tanda petik the next leaks will come from the president of Indonesia, dan tanggal 10 September 2022 dalam tanda petik to support people who has stabbling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon.

Jadi itu yang dipublish oleh tersangka tersebut," jelasnya.

Mengenai motif MAH membantu Bjorka, kata Ade, adalah karena ini menjadi terkenal dan mendapatkan uang.

"Motifnya, motif tersangka membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang," ujar Ade.

Dalam penangkapan MAH, polisi turut mengamankan satu unit kartu SIM, dua unit ponsel, dan KTP tersangka.

Namun polisi belum menyebutkan pasal yang menjerat MAH.

Ade mengatakan MAH juga belum ditahan.

"Tadi ada bilang penahanan nggak? Belum kan.

Nah, iya berarti sedang diproses dan tidak dilakukan penahanan," kata Ade.

Hingga saat ini tim khusus bentukan Menkopolhukam Mahfud MD masih melakukan pendalaman terhadap MAH.

Baca juga: Anaknya Diduga Hacker Bjorka, Ibu Pemuda Asal Madiun Heran: Komputer Saja Tak Punya

Ade juga belum bisa membeberkan pasal apa yang dikenakan.

"Sekarang timsus pendalaman lebih lanjut informasi update selanjutnya kita tunggu mohon sabar," tukasnya.

Ade mengimbau masyarakat agar tidak mengikuti jejak Bjorka.

Menurutnya, menyebar data pribadi ke publik merupakan tindakan melawan hukum.

"Jadi atas hal tersebut Kepolisian Negara Republik Indonesia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan mengikuti perbuatan dari Bjorka dalam menyebar data yang bersifat pribadi ke publik melalui media apapun," jelasnya.

MAH sehari-harinya dikenal berjualan es di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Menurut sang ibunda, Prihatin (48), anaknya bukanlah seorang hacker atau peretas.

Menurut Prihatin, anaknya hanya menamatkan pendidikan hingga Madrasah Aliyah dan tidak sempat kuliah karena keterbatasan dana.

MAH, kata ibunya itu, sehari-hari berjualan es thai-tea di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan, sebagai mata pencahariannya.

Sementara sang ayah yaitu Jumanto (54), sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Baca juga: Polri Belum Bisa Pastikan Pemuda Ditangkap di Madiun Terkait Hacker Bjorka, Masih Diperiksa Timsus

"Di rumah juga tidak punya komputer, kita orang tidak punya, untuk makan sehari-hari saja repot," kata Prihatin kepada SURYA.CO.ID, Kamis (15/9/2022).

Pengamat Sebut Pengalihan Isu

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai fenomena hacker Bjorka kuat kaitannya dengan pengalihan isu.

Dia mengindikasikan hacker Bjorka sengaja dibesar-besarkan di tengah tingginya gejolak masyarakat soal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga perkara pembunuhan Ferdy Sambo.

"Saya sebenarnya jujur mencurigai seperti itu, nuansanya lebih ke arah politik, hacker Bjorka ini sengaja dihadirkan," kata Trubus dihubungi Tribun Network, Jumat (16/9/2022).

Trubus juga tidak menampik maraknya kasus kebocoran data sebagai langkah pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempercepat pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP).

Menurutnya, pengesahan UU PDP pun tidak bisa menjamin data digital lebih aman.

"Belakangan ini santer data bocor tetapi langkahnya apa, dengan UU PDP asumsinya bisa selesai dengan adanya kepastian hukum, saya rasa itu hanya asumsi," tutur Trubus.

Lebih jauh, Trubus menegaskan bahwa persoalan Perlindungan Data Pribadi tidak mendesak apalagi Presiden Joko Widodo menekankan hal lain yaitu di tatanan keimigrasian.

Dia menegaskan kondisi imigrasi Indonesia menjadi lebih urgensi karena seringkali menghambat masuknya investasi dan wisatawan asing.

"Jadi kalau UU PDP disahkan hanya mengikuti tren legislasi primer perlindungan data pribadi tidak akan banyak manfaatnya," jelas Trubus. (tribun network/igm/yan)

Baca juga: Remaja asal Cirebon Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Ngaku Kaget dan Beri Bantahan

Baca juga: Remaja asal Cirebon Kaget Dituding sebagai Hacker Bjorka, Padahal Dirinya Seorang Video Editor

Berita Terkini