Namun, karena kondisi ekonomi, Nina belum bisa lagi membawa anaknya untuk berobat.
Sang putra bungsu harus menjalani operasi, namun ia tak punya uang dan BPJS Kesehatan.
Sementara SKTM yang digunakan sebelumnya untuk berobat tidak bisa digunakan untuk ke luar daerah.
Saat ini pemerintah desa telah berupaya untuk membuatkan BPJS bagi keluarga Nina.
Akan tetapi, BPJS tersebut baru bisa digunakan per 1 Oktober.
Nina sangat berharap anaknya bisa cepat dapat pertolongan.
Ia khawatir jika kunci itu tak segera dikeluarkan akan menganggu kesehatan anaknya.
"Tapi mau gimana lagi, untuk operasi secepatnya saya belum ada uang."
"Berharapnya sih ada orang yang mau membantu saya mengambil kunci dari tubuh anak saya," ujarnya, Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Kisah Pria yang Kehilangan Anting Hidung 5 Tahun Lalu, Ternyata Ditemukan dalam Paru-Parunya
Kondisi MZW
Dikutip dari TribunJabar.id, Dirut RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, sejauh ini kondisi pasien baik dan tidak mengalami gejala serius.
"Kondisi baik ya tidak ada yang mengkhawatirkan atau mempengaruhi secara fisiknya maupun secara kelainan medisnya tidak ada," ujarnya.
Namun, kunci tersebut tetap harus dilakukan pengangkatan segera.
Sebab, jika terlalu lama akan cukup membahayakan kesehatan si anak.