Internasional

Rezim Iran Mulai Khawatirkan Demonstrasi Besar-Besaran Atas Kematian Mahsa Amini, 31 Orang Tewas

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Iran mengibarkan bendera nasional saat melakukan demonstrasi terbesar selama rapat umum pro-hijab di ibu kota Teheran pada Jumat (23/9/2022)

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Rezim Iran mulai mengkhawatirkan demonstrasi besar-besaran yang memprotes kematian wanita muda Mahsa Amini di tangan polisi moral Iran.

Aksi protes terbesar Iran dalam tiga tahun terakhir ini meledak pada Jumat (23/9/2022).

Hal itu di tengah meningkatnya kemarahan atas kematian seorang wanita muda Kurdi dalam tahanan polisi.

Kelompok aktivis mengatakan Mahsa Amini (22) dipukuli sampai mati setelah ditangkap oleh polisi moral negara itu karena mengenakan jilbab dengan cara tidak benar.

Dilansir AFP, Jumat (23/9/2022), sebanyak 31 orang tewas dalam tindakan keras pasukan keamanan terhadap protes yang dimulai di Provinsi Kurdistan dan menyebar ke 13 kota, termasuk ibu kota.

Rakyat Iran telah berunjuk rasa untuk mencapai hak-hak dasar dan martabat manusia.

Baca juga: Jurnalis dan Aktivis Iran Kecam Rezim Teheran, Sebut Pemerintah Iran Berlumuran Darah

Tetapi, pemerintah menanggapi protes damai dengan peluru, kata direktur Hak Asasi Manusia Iran Mahmood Amiry-Moghaddam.

Ada kecaman global yang meluas atas tindakan keras terhadap pengunjuk rasa.

Pemerintah AS pada Kamis (22/9/2022) menjatuhkan sanksi pada polisi moral dan para pemimpin badan keamanan Iran lainnya.

Dimana, secara rutin telah menggunakan kekerasan untuk menekan pengunjuk rasa yang damai.

Pihak berwenang Iran kembali mencekik dan memblokir akses internet seluler.

Hal itu untuk mencegah warga Iran mendengar berita protes atau merencanakan demonstrasi baru.

Baca juga: Demonstran Iran Bakar 40 Gedung Pemerintah Provinsi Mazandaran, Protes Kematian Mahsa Amini

“Orang-orang di Iran terputus dari aplikasi dan layanan online,” kata kepala Instagram Adam Mosseri.

WhatsApp mengatakan sedang bekerja untuk menjaga agar teman-teman Iran tetap terhubung.

"Kami akan melakukan apapun dalam kapasitas teknis untuk menjaga dan menjalankan layanan kami,” kata WhatsApp.

Halaman
12

Berita Terkini