Mata Lokal Memilih

Pamdal DPR RI Banyak Titipan Dewan Terkait Penolakan Masuk Ketua IPW, Indra Tolak Minta Maaf

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengaku ada Anggota DPR dan seorang personel polisi yang mencoba mempengaruhinya terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar menyebut bahwa petugas pengamanan dalam (Pamdal) di kompleks parlemen tak memiliki pendidikan militer dan sikap samapta layaknya aparat kepolisian.

Indra mengakui kondisi tersebut sebagai masalah utama para petugas pengamanan di kompleks parlemen.

Menurut dia, mereka adalah orang-orang yang murni mencari pekerjaan.

Bahkan, banyak dari mereka adalah titipan para anggota dewan.

Hal itu disampaikan Indra saat memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR buntut ketidakhadiran Ketua IPW setelah ditolak lewat gerbang utama kompleks parlemen.

"Saya sampaikan adalah pamdal-pamdal kita ini bukan pamdal yang terdidik secara militer dan terdidik secara kesamaptaan," kata Indra, Rabu (28/9/2022).

"Pamdal kita ini masuk karena orang-orang yang mencari kerjaan karena pengangguran.

Sebagian besar titipan dari anggota dewan," tambahnya.

Indra menyindir kebiasaan Pamdal yang kerap menghabiskan waktu hanya dengan duduk-duduk di pos, bermain ponsel, dan merokok di bawah pohon.

Baca juga: Disebut Terima Gratifikasi Rp 4,7 Miliar, IPW Duga Polri Lindungi Kombes Anton Setiawan

Baca juga: Pegiat HAM Dukung Indra Iskandar Jadi Pj Gubernur, Pernah Jadi Penghubung Pertemuan Abdullah Syafii

Baca juga: DPRA Usul 3 Nama Calon Pj Gubernur ke Mendagri, Indra Iskandar, Safrizal ZA dan Mayjen Ahmad Marzuki

Namun menurut dia, kebiasaan tersebut kini mulai berkurang.

"Saya masih cukup punya kesabaran karena saya enggak pernah kebiasa nempeleng orang aja," katanya.

Menurut Indra, meski dalam dua tahun terakhir pihaknya telah melibatkan kepolisian dan Kopassus untuk melatih mereka, karakter sipil Pamdal sulit untuk dihilangkan.

Dari sekitar 700 Pamdal DPR, Indra menyebut hanya sekitar 50 yang memiliki sikap samapta dan disiplin militer.

"Yang lain suaranya sih kenceng, kita melek, dia balik badan ngerokok, nongkrong di belakang pohon.

Itu adalah fakta yang kami hadapi," kata Indra.

Halaman
12

Berita Terkini