Untuk urusan ini kami juga dibantu oleh petugas bandara yang berpakaian dinas lengkap.
Setelah menyampaikan terima kasih kepada para petugas yang telah membantu, kami pun menuju tempat pemeriksaan imigrasi.
Di sini, paspor setiap kami diperiksa kebenaranya dengan mencocokkan foto yang tertera di paspor dengan wajah kita, kemudian distempel oleh petugas sebagai tanda akan melakukan perjalanan ke luar negeri.
Waktu take off masih tersisa dua jam lagi.
Saya gunkan waktu menuju toilet untuk membasuh muka dan lain-lain.
Petugas kebersihan saat itu bernama Nurul mempersilakan saya menggunakan toilet bagi calon penumpang karena banyak ibu-ibu yang berpakaian seragam untuk pergi umrah sehingga toilet saat itu penuh.
Petugas mempersilakan menunggu di sisi kosong ruang toilet dekat pintu masuk.
Petugas kebersihan ini benar- benar menjalankan tugasnya dengan baik, walaupun kamar mandi diserbu oleh kaum hawa dari berbagai usia, dia tetap santun dan ramah sambil membersihakannya.
“Menyapu, mengepel, dan menjaga kebersihan ruangan ini adalah tugas saya,” ujarnya.
Hal yang jarang kita temui di tempat lain, kebanyakan mereka marah pada saat pengunjung datang menyerbu.
Baca juga: AirAsia Kembali Terbang ke Aceh, Layani Rute ke Kualanamu
Ketika meninggalkan tempat ini, Nurul yang berparas manis mengingatkan saya, ”Bu, tasnya ketinggalan di dalam.
” Sambil mengucapkan terima kasih saya pun bergegas masuk lagi dan mengambil tas itu.
Hal yang membuat saya terpikat pada petugas kebersihan ini adalah dia melayani dengan penuh hati, tanpa membedakan siapa pun yang mampir sejenak ke toilet.
Hampir 20 menit berada di tempat ini, tak ada terdengar kata-kata yang menyinggung perasaan.
Kami merasa nyaman dan tenteram walaupun pengunjung penuh sampai ke depan pintu masuk.