Berita Aceh Utara

Kerugian Banjir di Aceh Utara Saat Ini Sudah Capai Rp 65 Miliar, Kemungkinan Terus Bertambah

Penulis: Jafaruddin
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi berharap BNPB dapat membantu pemerintah untuk mencegah banjir dalam pertemuan dengan di Kantor Bupati Aceh Utara, Landing Kecamatan Lhoksukon, Sabtu (8/10/2022).

Namun, angka tersebut diperkirakan akan bertambah lagi, karena selain data tersebut masih sementara juga banyak item kerusakan belum terdata. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Hasil pendataan sementara kerugian yang ditimbulkan akibat bencana banjir yang terjadi di Aceh Utara dari 5 sampai 8 Oktober sudah mencapai Rp 65 miliar.

Namun, angka tersebut dipastikan akan bertambah lagi karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya kerugian yang ditimbulkan capai 350 sampai 400 miliar. 

Karena banjir yang terjadi di Aceh Utara bukan tahun ini saja, tapi sudah setiap tahun dan berlangsung lama. 

Demikian antara lain disampaikan Asisten II Pemkab Aceh Utara Ir Risawan Bentara MT dalam pertemuan dengan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI pada Sabtu (8/10) di Kantor Bupati Aceh Utara, Landing, Kecamatan Lhoksukon. 

Tim BNPB tersebut terdiri Kepala Subdirektorat Fasilitasi Penyelamatan dan Evakuasi Gatot Satria Wijaya, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Letkol Inf Santosa, Orizon faraid Staf Direktorat Dukungan Sumberdaya Darurat, dan Riki. 

Mereka diterima Penjabat Bupati Aceh Utara, Azwardi AP MSi di Kantor Bupati Aceh Utara, Landing. 

Juga hadir dalam pertemuan tersebut para asisten dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

Dari pemaparan Asisten itu diketahui, kerugian berdasarkan perkiraan biaya yang harus dikeluarkan nantinya untuk penanganan pekerjaan fisik yang rusak akibat banjir. 

Baca juga: VIDEO Hujan Sejak Malam hingga Pagi, 4 Gampong di Langsa Terendam Banjir

Antara lain untuk penanganan darurat tanggul Krueng Peuto di kawasan Desa Trieng, Desa Geumata, Mancang dan sejumlah desa lainnya. 

Kemudian penanganan tanggul Krueng Keureuto yang berada di Desa Paya, Desa Serbajaman Tunong.

Selanjutnya penanganan tanggul Krueng Pase yang berada di Madan, Tanjong Baroh, Teupin Ara, Tanjong Mesjid dan Gampong Leupe. 

Selain itu, areal tanaman padi yang terendam di Aceh Utara mencapai 2.158, 2 hektare dari 4.958 hektare areal tanam. 

“Ini bukan hanya kerugian pemerintah tapi juga masyarakat, karena banyak areal tanaman masyarakat terendam banjir,” katanya. 

Halaman
12

Berita Terkini