Baca tanpa iklan
Selain itu, ia juga sudah menginstruksikan kepada tenaga kesehatan (Nakes) di Aceh Besar untuk sementara menghentikan pemberian obat sirup kepada anak.
Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dinas Kesehatan Aceh Besar meminta tenaga kesehatan (Nakes) untuk sementara tidak memberi sirup kepada anak.
Hal itu dilakukan setelah adanya temuan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury yang terjadi pada anak usia 0-18 tahun(mayoritas pada usia balita) dan upaya percepatan penanggulangannya.
Dalam surat bernomor SR.01.05/III/3461/2022 tersebut Kemenkes juga menginstruksikan Tenaga Kesehatan(Nakes) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/syrup sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Neli Ulfiati mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengeluarkan instruksi kepada puskesmas dan apotik untuk sementara tidak menjual sirup masyarakat.
Selain itu, ia juga sudah menginstruksikan kepada tenaga kesehatan (Nakes) di Aceh Besar untuk sementara menghentikan pemberian obat sirup kepada anak.
Penghentian pemberian obat syrup itu dilakukan sembari menunggu hasil penyelidikan epidemiologi dari Kemenkes.
"Sesuai dengan surat edaran Kemenkes kami meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada. Kepada nakes untuk sementara pemberian obat sirup untuk anak dihentikan dulu. Sampai menunggu hasil penyelidikan epidemiologi dari kemenkes," pungkasnya. (*)
Baca juga: BPOM Temukan 5 Obat Sirup dengan Etilen Glikol Melebihi Ambang Batas, Jadi Pemicu Gagal Ginjal Akut?