Dirinya lalu beristirahat di pos polisi yang berada di sekitar tempat kejadian setelah bertugas.
Saat itulah, Bripka Franky membersihkan senjata api (senpi) miliknya.
Ia memang sudah berniat dengan membawa perlengkapan karena sehari sebelumnya senpi itu kehujanan.
Tiba-tiba terdengar suara letusan yang ternyata berasal dari senpi Bripka Franky.
Senpi mengeluarkan satu peluru langsung menembus triplek dan jendela pos polisi.
Nahasnya, korban Soewardi secara kebetulan sedang melintas di lokasi kejadian.
Posisi korban saat itu berada sekitar 15 meter dari pos polisi.
3. Luka di kepala
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro menyebutkan, peluru dari senpi Bripka Franky mengenai kepala bagian belakang korban.
Bripka Franky ketika itu belum menyadari peluru dari senpinya mengenai warga.
Peluru nyasar baru diketahui saat mobil korban tidak bergegas bergerak padahal sudah lampu hijau hingga menimbulkan antrean.
"Lalu keduanya (Bripka Franky dan rekannya) mengetahui ada korban dari peluru itu, kemudian membawa korban ke rumah sakit. Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit," jelas Suryanbodo.
Baca juga: Kejamnya Ferdy Sambo Tembak Kepala Brigadir J: Cepat Woy Kau Tembak!
4. Kapolda Kalbar minta maaf
Suryanbodo mengaku prihatin atas kejadian peluru nyasar yang menewaskan Soewardi.
Dalam kesempatannya, ia juga menyampaikan permohonan maaf.