Berita Aceh Timur

Tiga Hari Hilang di Krueng Bayeun, Pemuda Aceh Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Penulis: Zubir
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan SAR dan aparat keamanan mengevakuasi korban usai ditemukan meninggal di Krueng Bayeun, Selasa (8/11/2022).

"Korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sekitar lokasi korban terseret arus pertama kali di Krueng Bayeun," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, Ibnu Haris Al Husain SSi melalui Koordinator SAR Langsa, Aulia Rahman.

 Laporan Zubir | Langsa 

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Korban yang terseret arus di Krueng Langsa, Prastian Wardana (27) warga Gampong Alue Seuleumak, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, Selasa (8/11/2022) pukul 15.30 WIB akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Korban ditemukan oleh tim gabungan Pos SAR Langsa, BPBD Aceh Tamiang, Satgas SAR Aceh Timur, Polsek Rantau Seulamat dan Koramil Bayeun, anggota Brimob Armiah, di Krueng Bayeun yang telah melakukan pencarian sejak Minggu (6/11/2022) sore.

"Korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sekitar lokasi korban terseret arus pertama kali di Krueng Bayeun," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, Ibnu Haris Al Husain SSi melalui Koordinator SAR Langsa, Aulia Rahman.

Aulia menjelaskan, korban ditemukan telah mengapung sekitar pukul 15.30 WIB di Krueng Bayeun, Kecamatan Rantau Seulamat.

Saat itu, juga jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Rantau Seulamat. 

"Setelah ditemukan, petugas langsung membawa jenazah korban ke Puskesmas Rantau Seulamat dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di Gampong Alue Seuleumak," pungkas Auli. 

Sebelumnya dilaporkan, seorang pemuda Gampong Alue Seuleumak, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, Prastian Wardana (27), Minggu (6/11/2022) sore dilaporkan terseret arus Krueng Bayeun yang airnya sedang tinggi dan kencang.

Baca juga: Sempat Meluap Sejak Semalam, Siang Ini Luapan Air Krueng Langsa Mulai Menyusut

Informasi diperoleh Serambinews.com, sekitar pukul 17.00 WIB korban hendak menyeberang sungai sendirian, sambil membawa buah brondolan kelapa sawit dengan karung (goni).

Sebelumnya, korban mencari buah brondolan di kebun pohon kalapa sawit yang berada di seberang sungai dari gampong tempat tinggalnya.

Setelah selesai mencari brondolan sawit, korban lalu bergegas pulang ke rumah dengan membawa brondolan buah kelapa sawit dalam karung itu.

Korban lalu berenang menyeberang sungai yang arus airnya sedang kencang dan airnya besar.

Diduga karena beban buah bronodolan sawit berat, ia pun terbawa arus.

Waktu itu ada warga sekitar yang melihat kejadian ini langsung mengabarkan ke warga lainnya.

Halaman
12

Berita Terkini