Laporan Herianto l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga cabe merah dan bawang merah di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, memasuki minggu ketiga bulan November 2022 ini, mulai bergerak naik. Cabai merah harganya naik dari Rp 20.000/Kg menjadi Rp 30.000/Kg dan bawang merah naik dari Rp 30.000/Kg menjadi Rp 35.000/Kg.
Sementara tomat harganya masih relatif stabil, tomat Gayo Rp 6.500/Kg dan Tomat Brastagi, Sumut Rp 8.000/Kg.
Irwan, penyalur sayuran Toko Risya Guha Tujoh yang dimintai keterangannya terkait mulai bergerak naiknya harga bumbu dapur di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar kepada Serambinews.com Rabu (16/11) mengatakan, harga cabai merah dan bawang merah memasuki minggu ketiga November ini, mulai bergerak naik di pasar, karena pasokan panen cabe merah dan bawang merah dari petani lokal telah menurun.
Pada hari Rabu (16/11) ini, sebut Irwan, tokonya hanya mendapat kiriman cabe merah dari petani cabe lokal dan luar sebanyak 1,5 ton, sebelumnya mencapai 2-3 ton. Karena pasokannya sudah menurun, harganya mulai bergerak naik.
Begitu juga dengan bawang merah, harganya bergerak naik, karena pasokannya sudah menurun dari petani lokal.
Hal yang serupa juga di alami komoditi bawang merah. Ia mengatakan, bawang merah yang masuk ke tokonya minggu ini, adalah bawang merah dari Brebes dan Padang. Jumlah pasokannya sekitar 2 ton, semenatra untuk menetralisir harga bawang merah di pasar, pasokannya harus bisa mencapai 4 - 6 ton/hari.
• VIDEO Petani Aceh Selatan Sukses Kembangkan Penangkaran Bawang Merah
Bawang merah lokal dari Pidie dan Pijay, maupun Aceh Besar, yang kita tunggu untuk menetralisir pasar harga bawang merah dari luar Aceh tersebut, kata Irwan, sampai Rabu ini, belum ada yang mengirim kepadanya.
“Kalaupun ada petani bawang merah di Pidie maupun Pijay, yang panen bawang merah, hasilnya tidak banyak, sehingga belum mampu menetralisir pergerakan kenaikan harga jual eceran bawang merah di Pasar Induk Lambaro,” ujarnya.
Selain bahan dapur, lanjut Irwan, harga sayuran dari luar Aceh, seperti buncis, wortel, kol dan kentang, arcis, harga grosir dan ecerannya juga ikut bergerak naik. Wortel harganya kini naik dari Rp 10.000/Kg menjadi Rp 12.000/Kg. Begitu juga buncis dan kentang, harganya naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000/Kg.
Sedangkan pasokannya, dari petani lokal di Gayo dan Brastagi Sumut, masih normal. Sementara kol, harganya stabil Rp 5.000/Kg.
Pliek u, sebut Irwan, harganya pada minggu ini melambung tinggi capai Rp 35.000/Kg, dari sebelumnya hanya Rp 25.000/Kg. Kenapa harga Pliek u pada minggu ini melonjak ? Menurut laporan dari pemasok Pliek u dari daerah, karena musim hujan, tidak ada penjemuran Pliek u, membuat tambahan pasokan stok di pasar menurun, harganya jadi melambung.
Kerupuk muling, harganya sedang turun dari Rp 80.000/Kg menjadi Rp 65.000/Kg. Harga kerupuk muling turun, bukan karena pasokannya ke Pasar Induk Lambaro menurun, tapi daya belinya yang tergolong cukup rendah pada bulan ini.
Buah bit juga turun harganya. Pada minggu ketiga ini, harga buah bit turun dari Rp 25.000 menjadi Rp 18.000/Kg, apel puji juga demikian harganya turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 25.000/Kg, buah pir sama, harganya turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 22.000/Kg. Alpukat naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.000/Kg, jambu merah juga naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 12.000/Kg. Jeruk nipis juga naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000/Kg.
Buah kemiri lokal, harganya minggu ini melambung tinggi dari Rp 30.000/Kg, naik menjadi Rp 40.000/Kg, jahe juga naik dari Rp 4.000 menjadi Rp 7.000/Kg, kucit sebaliknya turun dari Rp 8.000 menjadi Rp 6.000/Kg. Bawang putih dan bawang bombai tetap Rp 20.000/Kg.