Dikutip dari rumahzakat.org setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan oleh seorang Muslim ketika mendengarkan kumandang azan.
Berikut uraiannya lengkap dengan dalilnya.
1. Mendengarkan Lantunan Adzan
Apabila mendengar azan, disunnahkan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengulangi kalimat apa yang diucapkan setelah muazin selesai bersuara.
Namun, ketika sampai di kalimat "Hayya 'alassalah" dan Hayya 'alal falah", kita dianjurkan untuk mengatakan, "La hawla wa la quwwata illa billah" (Tidak ada daya atau kekuatan kecuali atas pertolongan Allah).
Menurut Imam Malik, Muwatta pernah mengisahkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa sallam pernah berkata, “Ketika Anda mendengar adzan, ulangi apa yang dikatakan muadzin”.
Nabi Shalallahualaihiwasallam bersabda, “Jika kalian mendengar muazin, maka jawablah seperti apa yang ia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, karena barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Allah untukku alwasilah, karena ia adalah satu Kedudukan di surga yang tidak pantas diperoleh kecuali untuk seorang hamba Allah; dan aku berharap, (bahwa) akulah hamba Allah itu. Barangsiapa yang memohonkan untukku alwasilah, maka akan mendapat syafaatku". (HR.Muslim).
2. Bersyahadat
Ketika mendengarkan adzan dianjurkan untuk membaca kalimat syadahat atau kesaksian kita akan Keesaan Allah dan Kerasulan Nabi Muhammad SAW.
"Waanaa ash-hadu anlaailaahaillallaahu wahdahu laa shariikalahu waanna Muhammadan abduhu wa Rasuuluhu, radhiitu billaahi Rabban.”
"Dan saya juga bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang tidak memiliki sekutu, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Saya senang dengan Allah sebagai Tuhanku, dengan Muhammad sebagai utusan-Nya dan dengan Islam sebagai agama saya".
3. Membaca Doa Setelah Adzan
Seperti yang sudah diajarkan ketika waktu kecil, kita ajarkan untuk membaca doa setelah selesai mendengarkan adzan, yaitu:
"Allahumma rabba hadhihidda'awatittammati wasShalatilqaaimah, ati Muhammadanil-wasilata walfadilata (waddarajatarrafi'ah) wab’athhulmaqamam mahmudan illadhi wa'adtah (innaka la tukhliful mii'ad)".
Artinya, “Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan ini, berikanlah dengan limpahan karuniaMu kepada Nabi Muhammad kedudukan dan keutamaan (paling tinggi) dan limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan”.