Dia merincikan berbagai acara, seperti tarian Ranup Lampuan binaan ustadzah Eli Sapitri.
Mini Band binaan ustadz Razi Halim dan Drama Pencarian Kebenaran binaan ustadzhah Ummi dan Hurul.
Tarian Ratoh Jaroe binaan ustadzah Maria Ulfa dan Suri dan Nasyid binaan ustadz Fakhrul dan Rapai Geleng binaan ustad Khaidir.
Drama Cut Nyak Dhien juga ditampilkan dibawah binaan ustadz Idris dan Saman Gayo binaan ustadz Mahtuah.
Baca juga: Daniel Mananta Ikut Kajian Ustaz Abdul Somad hingga Kunjungi Pesantren, Didoakan Dapat Hidayah
Pada Sabtu (17/12/2022) malam dilanjutkan dengan berbagai atraksi seni lainnya.
Seperti Voice Of Bana binaan ustadzah Rahmawati dan Hanisah, Tari Malulo binaan ustad Syaibani, Drama Kabaret binaan ustadz Mulyadi.
Tidak ketinggalan, tarian Didong binaan ustadz Mahtuah, tari Medley binaan ustadzah. Salma dan Bilal Bin Rabbah binaan ustadzah Idris,
Pantonim dibawah binaan ustadz Muddatsir.
Penampilan penutup, pencak silat binaan ustadz Yusran.
Pada Sabtu (17/12/2022) malam, acara pentas seni santri berlangsung sangat meriah, walau sempat dibawah guyuran hujan.
Penampilan beberapa drama religi ditambah dengan tari Guel dari tanoh Gayo dibarengi didong dan ditutup dengan penampilan antraksi tapak suci santri yang berlangsung dibawah hujan gerimis.
Namun tidak mengurangi semangat para undangan dan santri yang terlihat tetap antusias dan tidak beranjak dari tempat duduk yang disediakan panitia sampai acara berakhir, tepat pukul 12.30 WIB.
Baca juga: Pesantren Modern Al-Manar dan Babun Najah Juara LP3 Putri ke VIII
Dalam arahan akhir, ustadz Idris menegaskan momen pentas seni ini harus menjadi simbol kekompakan sesama santri dalam kehidupan sehari-hari, baik di pesantren maupun lingkungan masing-masing.
Dia menambahkan harus menjadi satu keluarga besar yang saling melengkapi dan terhindar dari perselisihan sesama santri.
Ustadz Idris berharap, penta seni akan dapat memotivasi para santri untuk terus belajar dengan giat.*)