4. Meredakan peradangan
"Alpukat mengandung senyawa anti-inflamasi seperti karotenoid, vitamin C dan E, dan senyawa fenolik," tutur Wilson.
"Semua zat ini sudah terbukti mencegah kerusakan oksidatif dan penyakit kronis sekaligus meningkatkan fungsi kognitif."
Asam lemak oleat dalam alpukat juga berfungsi meredakan peradangan, catat Munnelly.
Studi menemukan, diet tinggi asam oleat berdampak positif terhadap penyakit terkait peradangan dan mengaktifkan jalur sel penambah kekebalan tertentu.
Alpukat juga merupakan sumber asam lemak omega 3 alfa-linoleat.
Berdasarkan temuan studi praklinis, alfa-linoleat mengurangi inflamasi pada jenis penyakit gastrointestinal seperti kolitis (radang di usus besar) dan memberikan efek neuroprotektif.
Neuroprotektif merupakan mekanisme untuk melindungi atau mengurangi kerusakan saraf pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh serangan stroke iskemik, trauma, atau penyakit neurodegeneratif.
5. Mengelola berat badan
Menurut Wilson, alpukat tidak berperan langsung dalam membakar lemak, namun mengandung nutrisi yang mendukung penurunan berat badan atau pengendalian berat badan.
"Kandungan lemak dan serat tinggi pada alpukat dapat membuat individu merasa lebih kenyang, yang membantu mengatur nafsu makan."
"Individu yang makan makanan kaya serat seperti buah dan sayuran cenderung memertahankan berat badan yang lebih sehat dibandingkan mereka yang tidak," terang Wilson.
Pada satu studi yang dimuat dalam Journal of American Heart Association, para peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok untuk melihat efek alpukat terhadap lemak perut.
Satu kelompok makan alpukat setiap hari selama enam bulan, sementara kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang tidak mengubah pola makan mereka.
Setelah enam bulan, para peneliti tidak menemukan perbedaan lemak perut di antara kedua kelompok tersebut.
Namun, kelompok yang mengonsumsi alpukat setiap hari memang mengalami penurunan kolesterol total dan kolesterol LDL.
Ini membuktikan, alpukat bukanlah makanan ajaib untuk membakar lemak selama kita tidak menerapkan gaya hidup sehat lainnya.
"Makan alpukat tetapi melakukan 10 kebiasaan lain dalam kehidupan sehari-hari yang berkontribusi terhadap kolesterol tinggi dan lemak perut mungkin tidak memberikan hasil yang kita cari," catat Munnelly.
6. Baik untuk kesehatan mata
Wilson mengatakan, alpukat kaya akan dua karotenoid, yaitu lutein dan zeaxanthin.
"Kedua fitokimia ini membantu melindungi mata dari kerusakan, seperti dari sinar UV," jelasnya.
Porsi alpukat yang direkomendasikan Studi menemukan, makan alpukat bersama makanan nabati lainnya bisa membantu meningkatkan penyerapan fitonutrien tubuh seperti beta-karoten, likopen, lutein, dan zeaxanthin, tambah Munnelly.
Munnelly menyarankan untuk berpegang pada setengah buah alpukat sebagai ukuran porsi standar. Alpukat bermanfaat bagi pelaku diet keto atau diet Mediterania karena komposisi lemak sehat dalam buah tersebut.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)