SERAMBINEWS.COM, ROJ CAMP - Seorang wanita muda yang menjadi pengantin ISIS asal Alabama, Amerika Serikat (AS), Hoda Muthana berharap dapat pulang ke negaranya.
Dia yang berusia 20 tahun saat melarikan diri dari rumahnya bergabung dengan kelompok ISIS dan memiliki anak dengan salah satu militan ISIS.
Dia masih berharap untuk kembali ke Amerika Serikat, menjalani hukuman penjara jika perlu, dan mengadvokasi para ekstrimis.
Dalam sebuah wawancara langka dari kamp penahanan Roj oleh pasukan Kurdi sekutu AS, Hoda Muthana mengatakan dia dicuci otak oleh pedagang online untuk bergabung dengan kelompok tersebut pada tahun 2014.
Dia menyesali segalanya, kecuali putranya yang masih kecil, sekarang dari masa lalu sudah memasuki usia sekolah.
“Jika saya perlu duduk di penjara, saya akan melakukannya dan saya tidak akan melawan, ”kata wanita berusia 28 tahun itu kepada outlet The News Movement yang berbasis di AS pada Minggu (08/01/2023).
"Saya berharap pemerintah memandang saya sebagai seseorang yang muda pada saat itu dan naif," tambahnya.
Itu menjadi kalimat yang dia ulangi dalam berbagai wawancara media sejak melarikan diri dari salah satu kantong terakhir kelompok ekstremis di Suriah pada awal 2019.
Baca juga: Pemilik Toko Tukang Cukur London Dibui 12 Tahun Penjara, Kirim Dana Hibah Covid-19 ke ISIS di Suriah
Tapi empat tahun sebelumnya, di puncak kekuatan ekstremis, dia menyuarakan dukungan antusias untuk mereka di media sosial dalam sebuah wawancara dengan BuzzFeed News.
ISIS kemudian memerintah kekhalifahan Islam yang dideklarasikan sendiri yang membentang kira-kira sepertiga dari Suriah dan Irak.
Dalam postingan yang dikirim dari akun Twitter-nya pada tahun 2015, dia meminta orang S untuk bergabung dengan grup tersebut dan melakukan serangan di AS.
Dia juga menyarankan penembakan di jalan atau menabrak kendaraan yang menargetkan pertemuan untuk hari libur nasional.
Dalam wawancaranya dengan TNM, Muthana sekarang mengatakan teleponnya diambil darinya dan tweet itu dikirim oleh pendukung ISIS.
Muthana lahir di New Jersey dari imigran Yaman dan pernah memiliki paspor AS.
Dia dibesarkan dalam keluarga Muslim konservatif di Hoover, Alabama, tepat di luar Birmingham.