Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda mencatat, dalam beberapa hari ke depan Aceh masih berpotensi terjadi hujan lebat, Senin (23/1/2023).
Waspada potensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Wilayah Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Barat, Sabang, Nagan Raya, Aceh Selatan, Leupung, Simeulue, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan sekitarnya.
Selain daerah tersebut, hampir seluruh daerah di Aceh juga berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Akibat hal tersebut, masyarakat diminta akan potensi bencana hidrometeorologi dimana hujan lebat disertai angin kencang dan petir dapat berpotensi terjadi bencana banjir, tanah longsor dan sebagainya.
Kasi Data BMKG Kelas I SIM Blang Bintang, Zakaria mengatakan, saat ini sendiri Aceh mulai memasuki masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Hal itu pula yang membuat curah hujan di wilayah Aceh cenderung intensitas lebih tinggi. "Kita masuk masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Dimana cuaca tidak menentu, terkadang panas lalu hujan," kata Zakaria kepada Serambinews.com.
Dia mengatakan, selain itu wilayah Aceh juga terdapat gelombang ekuator Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat dan terletak di sepanjang ekuator yang umumnya berlangsung selama 7-10 hari.
Gelombang ekuator rossby ini diperkirakan akan terjadi hingga minggu pertama Februari 2023. Akibat adanya gelombang tersebut, membuat pergerakan massa udara dingin yang mengandung uap air banyak dari timur ke barat.
"Sehingga berpeluang terjadinya hujan. Garis di Aceh ada konvergen penyatuan arah angin, pergerakannya juga sama. Sehingga atmosfer Aceh pergerakan angin melambat dan terbentuk awan-awan hujan," jelasnya.
Sementara untuk Bencana Hidrometeorologi sendiri dari beberapa hari kedepan berpotensi terjadi di wilayah Aceh Utara, Tamiang, Aceh besar, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Aceh jaya.
Kemudian untuk gelombang laut sendiri di perairan Aceh masih relatif normal dengan kategori rendah hingga sedang. Dimana gelombang dengan ketinggian 1.5 m - 3.0 m berpeluang terjadi di wilayah perairan utara Sabang, selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai dan samudera Hindia barat Sumatera.
"Kondisi angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah barat hingga timur dengan kecepatan berkisar antara 2 - 30 knot," jelasnya.
Karena hal tersebut pula, BMKG menghimbau agar masyarakat untuk waspada terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat juga diminta untuk waspada akan potensi pohon tumbang.
Selain itu, untuk beberapa di daerah juga agar waspada akan potensi banjir genangan maupun banjir luapan. Terutama bagi masyarakat yang berada di tepi sungai. Terlebih di daerah pegunungan agar waspada akan adanya tanah longsor.
"Masyarakat diminta waspada banjir daerah bantaran sungai, di daerah hilir dan daerah dataran rendah lainnya. Untuk wilayah yang ada potensi hujan sedang dan hujan lebat, waspada tanah longsor daerah dataran tinggi,yang topografinya berlereng dan ada potensi hujan sedang dan hujan lebat, waspada tanah longsor," jelasnya.
Lalu masyarakat terutama bagi nelayan saat pergi melaut untuk tetap waspada. Pasalnya, untuk saat ini sendiri potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir masih berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah di Aceh.
"Kemudian untuk para nelayan diminta waspada saat pergi melaut. Nelayan diminta agar selalu membawa alat keselamatan diri serta tidak melaut saat melihat awan gelap," pungkasnya.(*)
Baca juga: Dampak Banjir, Jembatan Uteun Bunta–Cot Peutek Bireuen Putus, Satu Sepeda Motor Tertanam
Baca juga: VIDEO - Pembakaran Al-quran di Swedia, MUI Desak Panggil Dubes Swedia di Indonesia