Berita Bireuen
Dampak Banjir, Jembatan Uteun Bunta–Cot Peutek Bireuen Putus, Satu Sepeda Motor Tertanam
Warga mengharapkan jembatan permanen yang panjangnya mencapai 30 meter lebih hendaknya segera dibangun kembali.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Salah satu jembatan permanen dibangun tahun 1982 lalu di perbatasan Desa Bunta, Peusangan dan berbatasan dengan Desa Cot Peutek, Kota Juang Bireuen, putus total sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (23/01/2023) dihantam derasnya air dibawah jembatan tersebut
Selain jembatan putus pada ujung sebelah Cot Peutek, satu orang pedagang ikan mengalami luka-luka, sepeda motor jatuh ke dalam bersama keranjang ikan, ayam tertanam longsoran jembatan.
Informasi diperoleh Serambinews.com dari sejumlah warga setempat termasuk kepala Desa Uteun Bunta, Anwar Yusuf mengatakan, hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak dua hari terakhir, Senin (23/01/2023) pagi terlihat jembatan sudah putus dan ambruk.
Sebelum diketahui secara luas jembatan tersebut sudah putus, seorang pedagang ikan bernama Abdullah (50) paginya melintasi jembatan tersebut dari arah timur ke barat dengan sepeda motor, kondisi jembatan belum putus.
Setelah berbelanja ia kembali lagi melintasi jembatan tersebut. Saat tiba di jembatan, korban tidak mengetahui jembatan sudah putus dan warga juga banyak yang belum mengetahuinya.
Tanda larangan melintas dengan meletakkan kayu dan mengikat tali baru dipasang sebelah timur sedangkan sebelah barat belum sempat dipasang.
Setiba di jembatan tersebut, Abdullah meluncur seperti biasa dan tidak sempat ngerem langsung jatuh ke bawah dalam longsoran jembatan jatuh.
“Sebelum korban mendekat jembatan, ada warga yang bersorak di ujung jembatan memberitahukan jembatan sudah putus, korban mungkin tidak mendengar dan langsung jatuh,” sebut Anwar Yusuf. Korban mengalami luka ringan dan segera dievakuasi ke rumah sakit, sedangkan sepeda motor dan keranjang ikan dan lainnya tertanam dalam lumpur jembatan.
Amatan Serambinews.com di lokasi jembatan tersebut, warga telah memasang tanda dilarang lewat. Jembatan tersebut menghubungkan dan sebagai jalan utama bagi warga belasan desa di Peusangan ke Kota Juang, dampak putusnya jembatan tersebut kendaraan jenis apa saja tidak bisa lewat, sejak jembatan putus kendaraan roda dua bisa melintas melalui lorong kecil dan juga halaman rumah warga dengan memutar.
Kondisi jalan alternatif juga berlumpur dan menurut kepala desa akan diupayakan penimbunan.
Warga mengharapkan jembatan permanen yang panjangnya mencapai 30 meter lebih hendaknya segera dibangun kembali agar akses masyarakat puluhan desa dari dua kecamatan lancar kembali.(*)
Baca juga: Oprit Jembatan Rangka Baja Blang Mane Ambruk Diterjang Banjir
Baca juga: Mufti Agung Arab Saudi Kutuk Pembakaran Quran di Swedia, Sebut Tidak Masuk Akal dan Memalukan
Tersangka Diserahkan ke JPU, Kasus Dana SPP Jeunieb Masuki Tahap Penuntutan |
![]() |
---|
Duda 2 Putri Teteskan Air Mata Bahagia Usai Terima Rumah Bantuan Dana Desa |
![]() |
---|
Siapkan Jurnalis Muda, Cabdisdik Bireuen Latih 40 Siswa SMA/SMK Terampil Menulis Berita |
![]() |
---|
Dr. H Amiruddin Idris Masuk Tim Formatur Nasional APTISI 2025–2030 |
![]() |
---|
Camat Jangka, Alfian S.Sos: Sosok Proaktif dan Peduli Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.