Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat resmi melepas 10 santri terbaik untuk berlaga pada ajang Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Banda Aceh pada 19–22 Agustus 2025.
Prosesi pelepasan berlangsung dengan penuh semangat di halaman Kantor Bupati Aceh Barat, Selasa (19/8/2025), yang dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM.
Bupati Tarmizi dalam kesempatan itu menekankan pentingnya MQK sebagai ruang aktualisasi intelektual santri.
Ia menyebut bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi juga wadah penguatan tradisi keilmuan pesantren yang berakar kuat di bumi Aceh.
“Ini adalah ruang kompetisi yang sangat positif untuk para santri agar mereka bisa menunjukkan kapasitas mereka dalam membaca, memahami, dan menyampaikan isi dari kutub turats (kitab kuning),” kata Bupati.
Baca juga: Kontingen Aceh Selatan Bidik Juara Umum MQK Tingkat Provinsi Tahun 2025
Baca juga: Perdana di MQK 2025, Santri MUQ Aceh Selatan Juara II Ilmu Nahwu dalam Musabaqah Kitab Kuning Itu
“Semoga MQK ini mampu memperkuat tradisi keilmuan dayah, sekaligus menumbuhkan semangat perdamaian global,” ujar Tarmizi penuh harap.
Kafilah Aceh Barat yang dilepas kali ini terdiri dari 5 santri putra dan 5 santri putri.
Mereka akan berlaga dalam lima cabang lomba tingkat Wustha, yaitu Nahw (tata bahasa Arab), Akhlak, Tafsir, Ushul Fikih, dan Tauhid.
Dibalik kesiapan kafilah tersebut, terdapat proses pembinaan intensif yang telah dilakukan selama dua pekan terakhir.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah melalui Kabid SDM, Hendra yang turut hadir dalam acara pelepasan.
Baca juga: 10 Santri MUDI Samalanga Bireuen Ikut MQK Provinsi Aceh
Baca juga: Lima Santri Aceh Besar Wakili Aceh di MQK Nasional 2025, Yahwa Beri Apresiasi
“Kami optimis dengan kemampuan para santri yang diturunkan tahun ini,” ucapnya.
“Mereka sudah digembleng dan dipersiapkan secara intensif. Insya Allah Aceh Barat dapat meraih posisi terbaik di ajang MQK Provinsi kali ini,” ujar Hendra.
Pelepasan ini menjadi momen penting yang mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam mendorong penguatan pendidikan Islam dan tradisi keilmuan pesantren.
Dukungan moral dari pemerintah daerah ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi para santri dalam berlaga di tingkat provinsi.