Iswanto juga menginstruksikan jajarannya di lembaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siaga penuh.
Terutama yang terkait dengan kebencanaan dan kedaruratan.
Hal yang sama juga diinstruksikan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Aceh Besar untuk memantapkan mobilitas, guna mengantisipasi kondisi yang tidak menguntungkan.
“Kedua lembaga itu telah kita minta saling berkoordinasi dan berkolaborasi, untuk menghadapi kemungkinan munculnya kedaruratan.
Kesiapan utama adalah mobilitas peralatan dan personal untuk melakukan pertolongan kedaruratan lewat peralatan evakuasi, bantuan masa panik hingga pengadaan dapur umum,” jelasnya.
Ditambahkan, kesiapan itu dirasa sangat mendesak,mengingat daerah lain di Aceh--terutama lintas timur-- sudah terkepung banjir.
Bahkan laporan terakhir menyebutkan, banjir telah menyapu Bireuen serta kawasan langganan banjir di Tamiang.
“Yang jelas kesiagaan itu dalam rentang 24 jam, karena banjir atau bencana tak pernah punya waktu atau schedule, hanya kita bisa memprediksikan.
Karenanya semua lini di Aceh Besar kita minta waspada dan terus dalam kondisi siaga 1,” pungkas Iswanto. (iw)