Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Data sementara dampak banjir di Bireuen melanda 16 kecamatan kecuali Jangka telah terjadi kerusakan infrastruktur, tanah longsor, badan jalan rusak, kerusakan usaha ekonomi produktif dan lainnya perkiraan sementara mencapai Rp 517 miliar lebih.
Terhadap musibah bencana alam, Pemkab Bireuen juga sudah menetapkan status darurat bencana selama 14 hari.
Kepala Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Afwadi BA kepada Serambinews.com, Senin (30/01/2023) mengatakan, dampak kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan pasca bencana banjir dan tanah longsor baik satu rumah semi permanen milik warga, infrastruktur, dan ekonomi produktif, total kerugian maupun kerusakannya mencapai Rp 517.078.430.400.
Dijelaskan dampak kerusakan dan juga kerugian pasca bencana banjir dan tanah longsor, berupa satu rumah semi permanen angka kerugian mencapai Rp 55.000.000, infrastruktur transportasi darat Rp 76.000.000.000,
sumber daya air Rp 154.350.000.000.
Baca juga: Banjir Kepung Pidie, Kantor Bupati Ikut Terendam
"Kemudian juga ekonomi produktif yaitu sektgor pertanian Rp 1.612.430.400, dan untuk perikanan Rp 285.061.000.000, total kerugian dan kerusakannya mencapai Rp 517.078.430.400," jelasnya.
Afwadi juga menambahkan, pasca penetapan tanggap darurat bencana oleh Pemkab Bireuen, upaya dilakukan Pemkab Bireuen menghitung dan mendata ulang sarana dan prasarana yang rusak dan dapat menentukan skala
prioritas untuk dapat ditangani tanggap darurat.
Terutama penanganan infrastruktur yang mengakibatkan masyarakat jadi terisolir dan juga kerusakan fasilitas lainnya, sesuai kemampuan keuangan daerah membiayainya.
Dalam langkah penanganan tambahnya, saat ini sedang proses pengajuan proposal ke Gubernur Aceh melalui BPBA dan BNPB untuk mendapatkan kucuran anggaran dana rehab rekon dari Pemerintah Pusat pasca bencana.
"Melalui anggaran ini kita harap dapat digunakan memperbaiki sarana dan prasarana terdampak baik sektor PUPR, perikanan, pertanian, peternakan, pendidikan dan lainnya," jelas Kalaksa BPBD Afwadi (*)
Baca juga: BREAKING NEWS - Seorang Nenek Hilang di Kebun Kelapa Sawit di Subulussalam