Teka-Teki Amerika Serikat Dalam Hubungannya dengan China, Banyak Sekutu AS ‘Membangkang’
SERAMBINEWS.COM – Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan China tampaknya memasuki babak baru.
Menurut beberapa sumber dekat, para diplomat AS sedang menyusun rencana untuk Ketua DPR AS yang baru, Kevin McCarthy untuk mengunjungi Taiwan pada waktu yang tepat.
Langkah ini semakin memperdalam konflik Amerika Serikat dengan China.
Dikutip dari Soha, Selasa (31/1/2023), sebelumnya, mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi datang ke Taiwan pada Agustus 2022 sebagai tanggapan sengit dari pemerintah Beijing.
Kali ini dimungkinkan untuk menambahkan kunci Republik untuk melakukan hal yang sama.
Baca juga: Eropa Sambut Dengan Gembira Turis China, Penjualan Barang Mewah Akan Kembali Normal
Hal itu menunjukkan pendekatan yang tegas dan terpadu dari Amerika terhadap masalah Taiwan dan China.
AS membentuk komite khusus untuk kompetisi AS-China bulan ini.
Ini juga salah satu tindakan pertama DPR AS yang baru.
Di bawah kepemimpinan McCarthy, Partai Republik di Dewan Perwakilan AS memprioritaskan persaingan dengan kekuatan Asia.
Pejabat Amerika terus-menerus datang ke Taiwan, menutup semua kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berdialog.
Dengan kata lain, konflik Amerika-China saat ini memanifestasikan dirinya dalam semua aspek.
Baca juga: Perdana Menteri Jepang Klaim, Asia Timur Akan Menjadi Ukraina Berikutnya, Tuduh China Makin Agresif
Washington menganggap apa pun yang dapat meningkatkan kemampuan nasional China untuk memfasilitasi munculnya pesaing strategis ,dan mendukung pembangunan militer yang mengancam kepentingan global Gedung Putih.
Pada gilirannya, Beijing merasa semakin dibatasi untuk bermain sesuai aturan Amerika.
China tidak lagi “bersembunyi dan menunggu waktunya”, sedang berusaha membangun jaringan kepentingan yang “bersekutu”, secara tidak langsung menantang sistem nilai yang dianut AS dan sekutunya.