Ia menambahkan bahwa Polda Maluku saat ini tengah melaksanakan operasi penertiban terhadap Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan tambang emas Gunung Botak, kabupaten Buru.
Operasi penertiban terhadap para penambang ilegal tersebut dilakukan bersama tim terpadu yang melibatkan anggota TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.
“Jadi operasi ini dilakukan oleh tim terpadu bersama TNI dan instansi terkait.
Kalaupun ada hambatan di lapangan pasti diselesaikan dengan baik dan masing-masing kesatuan telah melakukan pembinaan terhadap yang bersangkutan,” ungkapnya.
Baca juga: Suami Wajib Tahu! Begini Cara Sederhana Buat Istri Selalu Bahagia, dr Boyke Ungkap 5 Tipsnya
Operasi penertiban dilakukan karena masyarakat kerap mengeluhkan seringnya terjadi tindakan kriminalitas di kawasan tambang.
“Masyarakat juga melaporkan kalau aktivitas tambang merusak lingkungan, dan sudah beberapa kali terjadi kriminalitas yang meresahkan warga,” katanya.
Selain itu, kata dia, berdasarkan laporan yang diterima, masyarakat juga mengaku banyak orang luar dari Pulau Buru yang masuk melakukan aktivitas PETI di Gunung Botak.
Senada dengan Roem, Kapendam XVI Pattimura Adi Prayoga mengaku bahwa persoalan adu mulut tersebut sudah diselesaikan oleh kedua belah pihak secara kekeluargaan.
“Sekali lagi kami sampaikan bahwa kejadian itu hanya salah paham saja dan miskomunikasi antara anggota Babinsa dengan anggota Brimob.
Tapi semuanya sudah berakhir, dan sudah diselesaikan secara damai,” terangnya.
Baca juga: Mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes Meninggal Dunia
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Adu Mulut Perwira Brimob dengan Anggota Babinsa di Pulau Buru Viral, Begini Tanggapan Polda dan Kodam Pattimura