Gempa Turki

Kisah Bayi Terjebak Runtuhan Gempa Turki Diselamatkan saat Tertidur, Raut Wajahnya Lucu dan Sedih

Penulis: Sara Masroni
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah seorang bayi terjebak dalam runtuhan gempa Turki berhasil diselamatkan saat tertidur pulas, wajah bingungnya terlihat lucu dan sedih.

SERAMBINEWS.COM - Kisah seorang bayi terjebak dalam runtuhan gempa Turki berhasil diselamatkan saat tertidur pulas, wajah bingungnya terlihat lucu dan sedih.

Ketika diselamatkan, dia baru bangun dari tidurnya dan masih kebingungan karena tidak mengerti apa yang terjadi di sekitarnya.

Diketahui banyak korban gempa di Turki dan Suriah sedang berjuang melawan maut dan menanti tim penyelamat karena masih banyak yang terjebak dalam reruntuhan gempa.

Gempa dahsyat Senin lalu menyisakan banyak cerita mengharukan, salah satunya terjadi pada bayi yang diperkirakan masih usia balita ini.

Baca juga: Ahli: Gempa Turki Setara dengan Ledakan 300 Bom Atom Secara Bersamaan

Anak tersebut berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup di bawah puing-puing bangunan di selatan Turki.

Nasib baik, tim penyelamat mampu mengevakuasi anak tersebut usai terkubur sekitar 24 jam di bawah reruntuhan pasca-gempa.

Anak laki-laki itu masih tertidur ketika berada dalam reruntuhan bangunan tempat dia berada , beruntung ia berada di antara celah lempengan beton di atasnya.

Dilihat Serambinews.com dari AFAD via Reuters, Kamis (9/2/2023) bocah mungil tersebut menggosok-gosok matanya saat diselamatkan tim karena baru bangun tidur.

Baca juga: Kisah Wajah Ayah Mirip Putri Tetangga, Diam-Diam Tes DNA dan Hasilnya Bikin Kaget

Wajahnya yang masih mengantuk, kusam dan kebingungan, langsung digendong oleh tim evakuasi untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.

"Apa yang terjadi?" tanya bocah itu kebingungan.

"Selamat pagi," jawab mereka agar ia tidak ketakutan sambil menyelimuti bocah tersebut dan membawanya ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Pemerintah Aceh Bergegas Galang Dana, Ingat Jasa Turki saat Gempa dan Tsunami Aceh

Kemudian ia pun menangis melihat orang-orang di sekitarnya sudah ramai.

Video tersebut beredar cepat di media sosial, netizen yang melihat bocah tersebut merasa menggemaskan sekaligus sedih.

Bocah itu beruntung selamat dari bencana tersebut saat belasan ribu orang meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah beberapa hari lalu.

Baca juga: 3 Hari Sebelum Gempa Turki, Peneliti Belanda Prediksi Akan Ada Gempa Dahsyat, Cuitannya Viral

Gadis Kecil Selamat di Reruntuhan Gempa

Kisah lainnya datang dari seorang gadis berusia lima tahun di pusat gempa Kota Kahramanmaras, Turki.

Adalah Ayse Kubra Gunes, gadis kecil yang beruntung selamat setelah terkubur di bawah reruntuhan beton selama tujuh jam pasca-gempa yang mengguncang Turki-Suriah.

Bangunan lantai enam tempat tinggal gadis kecil tersebut runtuh akibat gempa dahsyat Senin lalu, empat orang anggota keluarganya meninggal dunia dan sudah dimakamkan.

Baca juga: Korban Meninggal Gempa Turki Lampaui 15.000 Jiwa, 2 Wanita Ditemukan Selamat usai 62 Jam Tertimbun

Saat berhasil diselamatkan, sang ayah langsung berlari memeluk putrinya.

Sang ayah terlihat panik, namun gadis kecilnya malah sangat tenang dan berusaha menghibur ayahnya.

"Aku baik-baik saja ayah," ucap Ayse dikutip Serambinews.com dari Eva.vn, Kamis.

Bahkan saat ditandu, gadis kecil tersebut tak melepas genggaman tangan ayahnya.

Momen penuh emosional itu berhasil membuat orang di sekitar kejadian menangis.

Sementara cerita lainnya datang dari Idlib Suriah, sebuah keluarga beranggotakan enam orang selamat setelah tertimbun reruntuhan selama 40 jam.

Mereka dalam keluarga itu terdiri dari dua orang dewasa yang mengalami luka ringan dan empat anak-anak yang sebagian besar tidak terluka.

Ketika keenamnya diangkat dari reruntuhan dan dimasukkan ke dalam ambulans, kerumunan orang bersorak penuh suka cita.

Beberapa di antaranya ada yang menangis melihat pemandangan sekaligus keajaiban ini.

Diketahui sebelumnya gempa berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) mengguncang Turkiye tenggara dan Suriah pada Senin (6/2/2023) pagi, membuat bangunan roboh dan menewaskan 16.000 orang.

Penduduk yang masih terlelap tidur panik berhamburan keluar rumah dan bangunan di malam musim dingin yang dingin.

Petugas penyelamat dan penduduk mencari korban yang selamat di bawah puing-puing bangunan yang hancur di beberapa kota di kedua sisi perbatasan.

Di satu kota Turki yang diguncang gempa, puluhan orang menarik bongkahan beton dan logam bengkok.

Orang-orang di jalan berteriak kepada orang lain di dalam gedung apartemen yang sebagian roboh atau miring.

Gempa itu, terasa hingga Kairo, berpusat di utara kota Gaziantep, sekitar 90 kilometer dari perbatasan Suriah.

Di sisi perbatasan Suriah, gempa menghancurkan daerah-daerah yang dikuasai oposisi yang dipenuhi oleh sekitar 4 juta warga Suriah yang mengungsi dari bagian lain negara itu akibat perang saudara.

Banyak dari mereka hidup dalam kondisi jompo dengan sedikit perawatan kesehatan.

"Kami khawatir jumlah korban tewas mencapai ratusan orang," kata Qaddour, mengacu kondisi wilayah yang dikuasai pemberontak.

"Kami berada di bawah tekanan ekstrim," tambahnya.

Di sisi Turki, kawasan tersebut memiliki beberapa kota besar dan menjadi rumah bagi jutaan pengungsi Suriah.

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim ke daerah yang dilanda gempa.

"Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit," tulisnya.

Setidaknya ada 6 gempa susulan, dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki gedung yang rusak.

“Prioritas kami, mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” katanya.

Sedikitnya 130 bangunan runtuh di Provinsi Malatya, Turkiye, berdekatan dengan pusat gempa, kata Gubernur Hulusi Sahin.

Tim penyelamat menyerukan keheningan saat mereka mencari korban selamat di gedung 11 lantai yang roboh.

Di Suriah barat laut, Pertahanan Sipil Suriah menggambarkan situasi di wilayah yang dikuasai pemberontak sebagai bencana.

Ditambahkan, seluruh bangunan telah runtuh dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.

Pertahanan sipil mendesak orang untuk mengevakuasi bangunan untuk berkumpul di area terbuka.

Ruang gawat darurat penuh dengan korban luka, kata Amjad Rass, presiden Masyarakat Medis Amerika Suriah.

Survei Geologi AS mengatakan gempa itu berpusat sekitar 33 kilometer dari Gaziantep, kota besar dan ibu kota provinsi dengan kedalaman 18 kilometer bawah bumi.

Gempa susulan berkekuatan 6,7 SR yang kuat bergemuruh sekitar 10 menit kemudian.

Media pemerintah Suriah melaporkan beberapa bangunan runtuh di kota utara Aleppo dan pusat kota Hama.

Di Damaskus, gedung-gedung berguncang dan banyak orang turun ke jalan karena ketakutan.

Gempa mengguncang penduduk di Lebanon dari tempat tidur, mengguncang bangunan selama sekitar 40 detik.

Banyak penduduk Beirut meninggalkan rumah mereka dan turun ke jalan atau mengendarai mobil mereka menjauh dari gedung.

Gempa tersebut terjadi saat Timur Tengah sedang mengalami badai salju yang diperkirakan akan berlanjut hingga Kamis (9/2/2023).

Turkiye berada di atas garis patahan utama dan sering diguncang gempa bumi.

Sekitar 18.000 tewas dalam gempa kuat yang melanda Turkiye barat laut pada tahun 1999.

Hingga tulisan ini ditayangkan, Serambinews.com masih terus memperbarui informasi terkait gempa Turki yang telah menewaskan ribuan orang di sana.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini