Internasional

Warga Sipil Ukraina Harus Memilih, Tetap Tinggal Atau Pergi, Malapetaka Sudah di Depan Mata

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhah rumah hancur terkena serangan udara Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina Timur pada 2 Januari 2023.

Bahkan, area tersebut dipenuhi dengan tangki yang terbakar serta persenjataan dan ranjau yang belum meledak yang sering membunuh ternak.

Saat melewati wilayah tersebut, seseorang kadang-kadang menemukan tubuh atau tulang beku mereka.

Di Makiivka, tepat di utara Nevske, lima ekor sapi Ruslan Vasilchenko telah mati dan yang tersisa dikurung beberapa hari belakangan ini di sebuah kandang kecil yang dipenuhi pecahan peluru.

Baca juga: Bantuan Persenjataan Terus Mengalir ke Ukraina, Sekjen PBB Peringatkan Perang Terancam Meluas

Ada tangki yang terbakar di kebunnya dan dua mobil hancur di halaman rumahnya.

Dia berharap keadaan akan menjadi jauh lebih buruk segera.

“Selama beberapa hari terakhir, tentara datang untuk memberi tahu kami agar tidak meninggalkan rumah kami,” katanya.

Tahap pertama serangan Rusia telah dimulai.

Pasukan Ukraina mengatakan Bakhmut, sebuah kota di timur Ukraina yang berusaha direbut oleh pasukan Rusia sejak musim panas, kemungkinan akan segera jatuh.

Di tempat lain, pasukan Rusia bergerak maju dalam kelompok kecil dan menyelidiki garis depan untuk mencari kelemahan Ukraina.

Upaya tersebut telah membebani militer Ukraina, yang telah lelah selama hampir 12 bulan menghadapi pertempuran sengit.

Pasukan Ukraina mengatakan mereka memiliki tank dan artileri, tetapi keduanya tidak cukup, dan memiliki amunisi yang jauh lebih sedikit daripada musuh mereka.

Pasukan Rusia juga mulai menurunkan persenjataan yang lebih canggih, seperti tank T-90.

Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Berkonflik dengan Bos Grup Wagner, Klaim Kendali Wilayah Ukraina

Dimana, dilengkapi dengan teknologi yang mampu mendeteksi sistem penargetan senjata anti-tank seperti Javelin buatan AS, sehingga membatasi keefektifannya.

Namun, sebagian besar, tantangannya adalah angka.

“Sangat sulit ketika Anda memiliki 50 orang dan mereka memiliki 300 orang,” kata seorang prajurit infanteri berusia 35 tahun bernama Pavlo.

Halaman
1234

Berita Terkini