Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Meninggalnya wanita bernama Fitriani (45), warga Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Minggu (12/2/2023) sekitar pukul 22.00 WIB, sangat menggegerkan warga Pidie.
Betapa tidak, jasad wanita itu ditemukan dengan kondisi mengenaskan di dalam kebunnya, yang diduga diserang kawanan gajah liar.
Fitriani bersama suaminya Usman Abu Bakar, sudah hampir lima bulan, tinggal di kebun miliknya.
"Awalnya Usman Abu Bakar dan Fitriani tinggal di Gampong Lhok Ketapang. Rumahnya di depan sekolah," kata Keuchik Gampong Lhok Keutapang, Mustafa kepada Serambinews.com, Senin (13/2/2023).
Namun, lanjut Keuchik Mustafa, Usman kemudian menjual rumah miliknya yang di ada di gampong tersebut.
Keuchik mengaku, dirinya pernah melarang pada suami Fitriani itu supaya tidak menjual rumah satu-satunya milik mereka di Gampong Lhok Keutapang.
Baca juga: Wanita Tangse Meninggal Diserang Gajah di Gubuk Kebunnya, Suami Sempat Pesan Ini Saat Pamitan Pergi
Namun imbauan Keuchik itu tidak diikuti Usman yang tetap menjual rumah miliknya tersebut.
"Kan tidak mungkin kita melarang, karena rumah dia. Kita kan sayang kalau rumah dijual, keduanya harus tinggal di kebun," jelasnya.
Kata Keuchik Mustafa, setelah rumah itu dijual, pasangan suami isteri (pasutri) itu harus tinggal dalam gubuk di kebun miliknya.
Sehingga untuk keperluan dapur, Pasutri itu harus keluar dari kebun yang lokasinya berdekatan dengan perkampungan penduduk.
"Kalau kawanan gajah mengganggu tanaman warga di sini sudah lama terjadi, tapi belum adanya warga meninggal diserang gajah," beber dia.
Untuk kasus Fitriani meninggal diserang gajah, urai Keuchik Mustafa, kejadiannya pada Sabtu (11/2/2023) sore sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca juga: VIDEO - Seorang Wanita di Tangse Tewas Diserang Kawanan Gajah Liar
Saat itu suami Fitriani yang pulang ke kebun terkejut menemukan kebun dan gubuk mereka dalam kondisi rusak.
Selain itu, Usman juga tidak menemukan isteri yang sempat ditinggalkan di gubuk alias menghilang.