Berita Pidie

Wanita Tangse Meninggal Diserang Gajah di Gubuk Kebunnya, Suami Sempat Pesan Ini Saat Pamitan Pergi

Mustafa menceritakan pada Sabtu (11/2/2023), sekitar pukul 15.00 WIB, suami korban bernama Usman Abu Bakar minta izin pada Fitriani untuk pergi ke Kec

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Mayat Fitriani, korban amukan gajah di Tangse, Pidie, saat diantarkan ke Pidie Jaya menggunakan ambulans, Minggu (12/2/2023) 

Mustafa menceritakan pada Sabtu (11/2/2023), sekitar pukul 15.00 WIB, suami korban bernama Usman Abu Bakar minta izin pada Fitriani untuk pergi ke Kecamatan Geumpang, Pidie.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Fitriani (45), wanita warga Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Minggu (12/2/2023) sekitar pukul 22.00 WIB ditemukan meninggal mengenaskan di kebun miliknya.

Belakangan diketahui, Fitriani meninggal akibat diserang kawanan gajah liar saat tinggal sendiri. 

"Fitriani bersama suaminya Usman Abu Bakar sudah sekitar lima bulan menetap di kebunnya," kata Keuchik Gampong Lhok Keutapang, Mustafa, kepada Serambinews.com, Senin (13/2/2023).

Mustafa menceritakan pada Sabtu (11/2/2023), sekitar pukul 15.00 WIB, suami korban bernama Usman Abu Bakar minta izin pada Fitriani untuk pergi ke Kecamatan Geumpang, Pidie.

Saat pergi, kata Mustafa, Usman sempat berpesan pada istrinya, bahwa jika dirinya tidak pulang, maka suaminya minta kepada istri untuk pulang ke kampung. 

Namun, pada pukul 18.00 WIB, Usman pulang ke kebun, ia sontak terkejut melihat gubuk miliknya hancur dan istrinya tidak ditemukan.

Baca juga: Petani Tangse Diamuk Gajah, Ucapan Staf Ahli Menteri LHK RI Viral : Kalian yang Masuk ke Rumah Gajah

Akhirnya Usman melaporkan kejadian itu kepada keuchik dan warga, bahwa istrinya tidak ada lagi di kebun. 

"Saya menggelar rapat, yang akhirnya memutuskan mencari istri Usman di kebun," ujarnya.

Ia menyebutkan, sekitar 40 warga mencari keberadaan istri Usman yang hilang di kebun itu. 

Akhirnya Fitriani ditemukan sudah tak bernyawa sekitar delapan meter dengan gubuk di dalam kebun yang ditempatinya itu. 

Saat ditemukan posisi jasad Fitriani telengkup dengan kondisi mengenaskan. 

Sebab, bagian kepala terpisah dengan tubuh korban.

Kemudian mayat Fitriani dibalut dengan kain yang akhirnya ditandu untuk dibawa ke musallah di Dusun Geuni, Gampong Lhok Keutapang. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved