Banyak orang Suriah awalnya menganggap Turkiye sebagai batu loncatan menuju kehidupan baru di Eropa.
Tetapi kemudian terjebak setelah Turkiye menandatangani kesepakatan dengan Uni Eropa untuk menghentikan arus migran ke Eropa.
Beberapa warga Suriah yang hidup tanpa dokumen yang layak di Turkiye dan terlantar akibat gempa bumi takut meminta bantuan pihak berwenang, karena akan membuat mereka kemungkinan dideportasi.
Menteri Luar Negeri yeTurki Mevlut Cavusoglu mengatakan masuknya pengungsi baru dari Suriah ke Turki tidak mungkin lagi.
Baca juga: PBB Perkirakan Korban Gempa di Turkiye dan Suriah Bisa Mencapai 56.000 Orang Meninggal
Abdallah Aqdi Al-Tayyar (22) seorang pengungsi Suriah dari Idlib yang telah mengungsi dari rumahnya di Maras, mengatakan permintaan tendanya telah ditolak sehingga berlindung di masjid.
"Beberapa orang mengatakan gempa menjadi kesalahan kami," katanya.
"Rasisme ini juga pernah ada sebelumnya, tapi sekarang lebih buruk dan sangat menyakitkan," jelasnya.(*)