Menurut Tiphaine, teman-temannya di negara asalnya, Prancis juga ada yang bergama Islam.
Namun Islam yang diajarkan oleh teman-temannya berbeda dengan Islam yang diajarkan di Aceh.
Kala itu, Tiphaine merasakan ada sesuatu yang berbeda ketika dirinya belajar tentang agama Islam dari seorang pria asal Aceh.
"Waktu itu saya merasa sangat berbeda dengan apa yang coba diajarkan oleh teman-teman muslim di Perancis kepada saya," lanjut Tiphaine.
"Mungkin karena yang mengajarkan saya adalah orang yang saya jatuh cinta kepadanya," imbuhnya lagi.
Sempat Pulang ke Perancis untuk Menyelesaikan Pendidikan
Tiphaine kala itu hanya sebentar berada di Aceh dan harus kembali ke Perancis demi menyelesaikan pendidikannya di sana.
Kala itu, Tiphaine dan Amal sudah saling mengenal. Dengan hubungan jarak jauh, keduanya hanya bisa berhubungan melalui video call.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan, Tiphaine kembali lagi ke Aceh untuk masuk Islam dan menikah dengan Amal.
"Ini cerita kami east dan west," tulis Tiphaine sembari menyematkan bendera Indonesia dan Perancis.
"Mei 2018 saya pergi ke Aceh, saya memakai hijab untu pertama kalinya, tapi harus kembali ke Perancis kami sering video call satu sama lain.
Finally saya harus menyelesaikan studi saya lulus dan pergi ke Indonesia lagi.
Finally together, saya masuk islam, kami jaalan-jalan di Perancis, dan di banyak tempat di Indonesia," ungkap Tiphaine.
Sempat Takut Memeluk Agama Islam
Seiring berjalannya waktu selama Tiphaine tinggal di Aceh, rasa cinta Tiphaine kepada Amal pun semakin kuat hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang muallaf atau masuk Islam dan menikah dengan Amal.
“Beberapa bulan berlalu, akhirnya saya memutuskan untuk masuk Islam walaupun takut-takut,” katanya.