Hasil Mubes Partai Aceh

Wali Nanggroe Ingatkan Kader PA tak Lalai dengan Peng Griek, Tapi Perjuangkan Kepentingan Aceh

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haythar di depan ratusan kader saat pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) III Partai Aceh, di Hotel Permata Hati, Banda Aceh, pada Sabtu (25/2/2023) tadi malam

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Tuha Peut Partai Aceh (PA) yang juga Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar mengingatkan seluruh kader PA.

Khususnya yang memegang berbagai jabatan, supaya tidak terbuai atau tidak lalai dengan peng griek (uang logam).

Namun, menurut Malik Mahmud, mereka harus kembali kepada cita-cita awal perjuangan, yaitu membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Aceh.

Hal itu disampaikan Tgk Malik Mahmud di depan ratusan kader saat pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) III Partai Aceh, di Hotel Permata Hati, Banda Aceh, pada Sabtu (25/2/2023) tadi malam.

Baca juga: BREAKING NEWS - Mualem Kembali Pimpin Partai Aceh, Abu Razak Menjabat Sekjen

Mubes dengan agenda pemilihan ketua umum itu akan berlangsung hingga malam ini dan lokasinya berpindah ke Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.

Dalam pidatonya, Wali Nanggroe menyampaikan bahwa saat ini jumlah kader Partai Aceh yang mampu memenangkan kursi, baik legislatif maupun eksekutif terus menurun dalam setiap pemilihan.

Karena itu, menurut Malik Mahmud, kondisi ini harus menjadi renungan bagi setiap kader untuk terus memperbaiki diri, serta lebih sigap dan berani dalam menghadapi tantangan perpolitikan Aceh.

Ia menyebutkan, sudah 18 tahun para kader PA berjuang dalam dunia perpolitikan Aceh, mulai dari setelah ditekennya MoU Helsinki.

Baca juga: Sifat Asli Syarifah Dibongkar Tetangga, Pantas Pemuda India Jatuh Cinta, Tapi Ditolak Calon Mertua

Seharusnya, kata Wali, waktu 18 tahun itu sudah cukup bagi semua kader untuk belajar berpolitik.

Tgk Malik Mahmud meminta kepada kader Partai Aceh agar memperbaiki semua kelemahan dan kekurangan yang selama ini terjadi.

Supaya meningkatkan kapasitas untuk memenangkan pertarungan di lapangan.

Ketua Tuha Peut PA ini juga mengajak kader partai tersebut supaya semuanya bersatu memperjuangkan kepentingan bangsa Aceh, meskipun masih berada dalam negara Indonesia.

Baca juga: Jadi Waliyul ‘Ahdi, Mualem Mohon Restu Ibunda di Depan Ka’bah

Pada kesempatan itu, Tgk Malik Mahmud meluapkan kekecewaannya karena banyak kader  PA yang setelah mendapatkan jabatan, menjadi lupa dengan cita-cita awal perjuangan dan sibuk dengan kepentingan diri sendiri. 

“Lon kalon, selama nyoe watee geutanyoe ka meuteumee jabatan, tanyoe ka tuwoe untuk peu yang seharus jih taperjuangkan, bek lale ta ingat keu kekayaan geutanyoe, yang na ta ingat sabe peng griek"

(saya lihat, selama ini ketika kita sudah mendapat jabatan, kita lupa tentang apa yang harus kita perjuangkan, jangan hanya kita ingat kekayaan diri sendiri, yang ada teringat selalu soal uang logam),” ungkap Tgk Malik Mahmud dalam bahasa Aceh.

Menurutnya, Aceh merupakan bangsa yang kaya dengan sumber daya alam, termasuk sumber daya mineral dan hasil bumi lainnya.

Baca juga: Getir! Warga Simeulue Ini Sudah Setengah Tahun di Tikar, Butuh Kursi Roda Belum Dapat Juga

Namun, selama ini orang yang memiliki jabatan tidak mempersejahterakan rakyat.

Padahal, tambah Tgk Malik Mahmud, jika semua berjuang untuk membuat Aceh bersama rakyatnya kaya.

Maka tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang ikut memperjuangkan akan menjadi kaya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, meminta semua kader PA supaya bekerja keras mengevaluasi diri untuk meraih kembali kemenangan dalam pemilihan ke depan.

Baca juga: Viral Jenazah Dikubur Warga ke Lubang Kuburan Penuh Air, Perjuangan Penggali TPA Jadi Sorotan

Menurutnya, kekalahan Partai Aceh tidak hanya berdampak pada kader saja, tapi juga kepada Pemerintah Aceh dan kesejahteraan masyarkat Aceh.

Bahkan, kondisi itu juga menganggu perdamaian Aceh.

Penurunan perolehan kursi DPRA maupun DPRK, tambah Mualem, mengharuskan Partai Aceh berkoalisi dengan partai lain dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Karena itu, Mualem mengajak kader kembali melihat ke belakang dan memutuskan sikap yang akan diambil guna mengembalikan marwah Partai Aceh seperti beberapa tahun lalu. (*) 

Baca juga: Ditanya Kenapa Percaya Syarifah hingga Datang ke Indonesia, Ini Kata Pria India Ditolak Calon Mertua

Berita Terkini