SERAMBINEWS.COM - Masih ingat dengan kasus pembunuhan seorang mahasiswi bernama Ade Sara?
Kasus pembunuhan perempuan bernama lengkap Ade Sara Angelina Suroto ini terjadi sembilan tahun lalu.
Ade Sara ditemukan tewas tepatnya pada 5 Maret 2014 di Tol Jorr ruas Bintara, Bekasi Barat.
Kasus pembunuhan Ade Sara cukup menghebohkan publik saat itu.
Ini lantaran pelaku pembunuhan Ade Sara merupakan sepasang kekasih yang juga merupakan teman sekolahnya.
Salah satu dari kedua pelaku bahkan merupakan orang yang pernah menjalin hubungan dengan Ade Sara.
Para pelaku pembunuhan terhadap Ade Sara itu adalah Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani.
Hafitd berstatus sebagai mantan kekasih Ade Sara yang kemudian menjalin hubungan asmara dengan Assyifa.
Atas perbuatan mereka, kedua pelaku pembunuhan Ade Sara dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Mahkamah Agung (MA).
Baca juga: Pesan Mendalam Menkeu Sri Mulyani usai Jenguk David Anak Petinggi GP Ansor Korban Penganiayaan
Berikut kisah tragis Ade Sara yang kehilangan nyawa akibat terseret cinta segitiga.
Kronologi pembunuhan Ade Sara
Kasus pembunuhan Ade Sara terungkap ketika jasadnya ditemukan di tepi jalan tol setelah dua hari dilaporkan hilang.
Melansir Kompas.com, Senin (27/2/2023), sebelum ditemukan tewas, awalnya ayah Ade Sara, Suroto, mengantarkan putrinya ke Stasiun Klender pada Senin (3/3/2014).
Ia berangkat dari rumahnya di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur ke stasiun menuju kampus, tempat terakhir kali terlihat.
Rencananya, Ade Sara juga pergi ke Goethe Institute untuk les bahasa Jerman setelah dari kampus pada hari yang sama.
Sayangnya, keberadaan mahasiwi Universitas Bunda Mulia tersebut tidak diketahui hingga Senin malam.
Ibu Ade Sara, Elizabeth Diana, sempat menghubungi putrinya pukul 15.41 WIB.
Suroto juga melakan hal yang sama pada Senin malam, namun ponsel Ade Sara tidak dapat dihubungi.
"Mungkin lagi buru-buru mau berangkat les. Tapi ini enggak (ada kabar). Dari situ, kami sangat khawatir," kata Elisabeth pada 5 Agustus 2022, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Pengacara Korban Minta Pacar Mario Dandy jadi Tersangka: AGH Otak Awal Penganiayaan Terhadap David
Jasad Ade Sara ditemukan di tepi jalan tol
Orangtua Ade Sara lalu menaruh rasa curiga terhadap putrinya yang tidak diketahui keberadaannya sejak Senin malam.
Beberapa cara sudah dilakukan untuk mencari Ade Sara, salah satunya bertanya ke teman-teman korban.
Dua hari setelah menghilang, polisi memberi kabar kepada Elisabeth dan Suroto bahwa putrinya ditemukan tewas.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi, Komisaris Nuredi Irwansyah, mengatakan jasad Ade Sara ditemukan oleh petugas derek Jasa Marga.
Lokasi penemuan jasad Ade Sara berada di kilometer 41 Tol Jorr Ruas Bintara, Bekasi Barat.
"Kondisi sudah dalam keadaan meninggal. Kita duga mungkin korban pembunuhan," ujar Nuredi pada saat itu.
Pelaku pembunuhan Ade Sara ditangkap
Elisabeth dan Suroto yang terpukul dengan kematian Ade Sara mulai menemukan titik terang usai polisi meringkus pelaku pembunuhan putrinya.
Mereka terkejut dengan penangkapan yang dilakukan polisi lantaran Hafitd yang pernah memadu kasih dengan Ade Sara adalah pelakunya.
Ia membunuh mantan kekasihnya tersebut dengan dibantu Assyifa yang berstatus sebagai pacar barunya.
Detik-detik penangkapan Hafitd juga diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Rikwanto.
Dalam pemberitaan Kompas.com 7 Maret 2014 disebutkan, Hafitd melakukan hal tak terduga yang membuat polisi begitu mudah mengendus aksi kejinya.
Hafitd yang pada saat itu berusia 19 tahun ternyata sempat melayat jenazah Ade Sara yang disemayamkan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusomo (RSCM).
Baca juga: Teman Mario Dandy Tersangka Baru Kasus Penganiayaan David, Perannya Provokator dan Perekam Video
Polisi yang berada di lokasi awalnya menanyai teman-teman Ade Sara, termasuk Hafitd.
Dari situlah, polisi mendapati kejanggalan lantaran Hafitd memiliki bekas luka di tangan.
Remaja tersebut lantas diperiksa polisi dan beberapa saat setelahnya mengakui bahwa ia membunuh Ade Sara bersama Assyifa.
Rikwanto membeberkan bahwa luka pada tangan Hafitd adalah bekas gigitan Ade Sara.
Ade Sara dibunuh di mobil
Diberitakan oleh Kompas.com 5 Maret 2021, sebelumnya, Ade Sara dibunuh di dalam mobil KIA Visto milik Hafitd.
Assyifa awalnya mengajak korban masuk ke dalam mobil untuk membantu permasalahannya dengan Hafitd.
Terjadi perbincangan di antara ketiganya dan setelah itu Hafitd bersama pacar barunya melakukan penganiayaan kepada Ade Sara.
"Di dalam mobil, berbicara sebentar dan (korban) tidak suka. Sara mau melarikan diri ditarik dan mendapat penganiayaan," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Priyo Widiyanto.
Ade Sara yang berusaha melarikan diri dianiaya oleh kedua pelaku yang disebut terjadi selama selama 26 jam, dari rentang waktu Senin (3/3/2014) pukul 19.00 WIB sampai dengan Selasa (4/3/2014) pukul 23.00 WIB.
Nyawa Ade Sara melayang setelah disetrum, dipukul, dicekik, dan mulut korban disumpal kertas koran dan tisu.
Baca juga: Remaja Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak Masih Koma, Dipindah ke Rumah Sakit Lain
Motif pembunuhan Ade Sara
Fakta persidangan menunjukkan bahwa Hafitd membunuh Ade Sara karena faktor sakit hati.
Pelaku merasa tidak terima kisah asmaranya dengan korban yang berakhir karena perbedaan agama.
Sementara itu, Assyifa mengaku dirinya membunuh Ade Sara karena pacar barunya masih menghubungi korban.
PN Jakarta Pusat yang mengadili Hafitd dan Assyifa menjatuhkan pidana penjara selama 20 tahun.
Kedua terpidana tidak mengajukan banding, namun jaksa penuntut umum (JPU) melayangkan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Hasil banding tetap menjatuhkan pidana penjara selama 20 tahun, tetapi JPU melanjutkan upaya hukum lanjutan nberupa kasasi ke MA.
MA lantas memperberat hukuman Hafitd dan Assyifa dengan pidana penjara seumur hidup.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Tragis Ade Sara, Disiksa dan Dibunuh Mantan Pacar dan Pacar Barunya
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS