Pencarian korban dihentikan sementara
Proses pencarian korban longsor di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), dihentikan sementara. Hal ini dikarenakan sejak pagi hingga sore hari, lokasi kejadian diguyur hujan lebat.
"Terlalu bahaya untuk dilakukan pencarian. Sebab tanah masih labil dan bergerak karena diguyur hujan. Jika dipaksakan untuk dilakukan pencarian, dikhawatirkan malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala BPBD Kepri Hasbi melalui telepon.
Hasbi mengatakan, untuk saat ini jumlah korban yang meninggal menjadi 11 orang (sebelumnya 15 korban). Sementara korban hilang sebanyak 47 orang.
“Tambahan satu orang, di mana korban yang meninggal merupakan korban yang dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar),” terang Hasbi.
Untuk logistik seperti bahan makanan, Hasbi mengaku hingga saat ini masih dalam perjalan.
Adapun paket sembako dari Kabupaten Natuna sudah tiba di Pulau Serasan dan langsung disalurkan ke sejumlah lokasi pengungsian.
“Yang dari provinsi diperkirakan siang besok tiba, karena sore tadi baru bergerak dari Pelabuhan Tanjung Uban menggunakan kapal milik ASDP, yakni KMP Bahtera Nusantara 01,” ucap Hasbi.
Baca juga: Brasil Diterjang Badai Mematikan, 36 Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor
Cerita Keluarga Korban Longsor di Natuna, Warga Tertimbun Saat Sedang Bergotong Royong
Pencarian terhadap korban longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), masih dilakukan.
Puluhan korban yang tertimbun longsor merupakan warga Kampung Genting, Kecamatan Serasan.
Menurut seorang keluarga korban yang dijumpai di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Iptu Sri Siswanto, pada saat kejadian warga Kampung Genting sedang melakukan gotong-royong membersihkan kayu yang tumbang.
"Kejadiannya pagi sekitar jam 10. Kami dapat kabar sekitar dua jam setelahnya. Waktu itu warga sedang gotong-royong membersihkan pohon tumbang. Kemarin itu kondisinya hujan terus tak berhenti," kata polisi yang menjabat Kasi TIK Polres Karimun, Selasa (07/03/2023).
Saat gotong-royong tersebut, terdengar bunyi gemuruh dari arah Gunung Jemenang.
Tak lama kemudian, material longsor yang terdiri dari tanah dan batu meluncur ke arah warga yang bergotong-royong.