"Jadi mereka (warga sedang gotong-royong) kena. Longsoran mengarah ke pemukiman (Kampung Genting) yang ada di tepi laut," ujar Sri Siswanto.
Saat ini Siswanto masih menunggu informasi lanjutan dari pihak keluarganya yang ada di Natuna ataupun dari Himpunan Keluarga Serasan (HKS) Kepri.
Sementara para keluarga banyak yang sedang menuju Natuna dengan menumpang kapal-kapal dari instansi pemerintah.
Hingga Selasa subuh, Siswanto mendapatkan kabar jika 4 anggota keluarganya selamat dan dievakuasi ke Pontianak, 11 korban ditemukan meninggal serta 47 orang belum ditemukan.
"Di Kampung Genting itu hampir semuanya keluarga. Termasuk yang belum ditemukan itu ipar, sama tante istri saya dan suaminya," tambah Siswanto.
Jaringan telekomunikasi yang sulit di Pulau Serasan menjadi kendala bagi Siswanto mendapatkan informasi.
Posisi Pulau Serasan juga cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Natuna, Ranai.
Jika menggunakan kapal laut maka harus menempuh jarak sekitar 16 jam dari Ranai dan 12 jam dari Kalimantan.
Umumnya warga Serasan sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan petani.
Baca juga: VIDEO Pengunduran Diri Ditolak, Sri Mulyani Pecat Rafael dari ASN Kemenkeu
Baca juga: RUPS Bank Aceh Syariah Digelar 9 Maret, Gubernur akan Umumkan Nama Dirut BAS yang Baru
Baca juga: Bocah Kembar Seminggu Sering Nangis saat Pipis, Ternyata Dicabuli Ayah Tiri, Perbuatan Aslinya Parah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE Longsor Natuna: 47 Orang Masih Hilang, Bantuan dalam Perjalanan",