Gunung Merapi Luncurkan 6 Kali Awan Panas Minggu Pagi, BPBD: Belum Ada Rekomendasi untuk Mengungsi

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepanikan penambang batu dan pasir terekam saat erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). Sri Sultan Hamengkubuwono X memastikan erupsi Gunung Merapi kali ini tidak akan sebesar tahun 2010.

Selain itu, teramati 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya.

Data kegempaan di Gunung Merapi, awan panas guguran sebanyak 6 dengan amplitudo 31-70 mm dan durasi 60.9-190 detik.

Sementara Vulkanik Dangkal sebanyak 6 dengan amplitudo 28-75 mm dan durasi 7.4-15.4 detik, serta Vulkanik Dalam sebanyak 1 dengan amplitudo 12 mm, S-P 0.5 detik dan Durasi 10.5 detik.

Hingga saat ini, potensi bahayanya adalah gugguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Gunung Merapi Menggeliat, Aktivitas Wisata dan Tambang di Merapi Diminta Setop

Hujan Abu Gunung Merapi Guyur Sejumlah Kabupaten dan Kota di Jateng

Hujan abu melanda sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Tengah usai Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Kabupaten dan Kota Magelang merupakan daerah yang diselimuti hujan abu tebal.

Salah satu warga Kota Magelang, Amalia (35), mengatakan, dirinya melihat hujan abu turun sewaktu mengendarai mobil menuju rumahnya di Kampung Wates, Kecamatan Magelang Utara.

"Saya perjalanan dari Mertoyudan mau pulang. Hujan abu cukup tebal menutup jalan," ujarnya.

Amalia menuturkan, hujan abu tersebut membuat jarak pandang agak berkurang.

Sementara itu, Linda (29), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, menceritakan detik-detik hujan abu tebal menyelimuti tempat tinggalnya.

"Saya dengar dari tetangga, katanya, 'Hujan abu, hujan abu!' Saya keluar rumah dan lihat suasana, langit, itu sudah gelap. Cukup deras hujannya, saya langsung masukin jemuran, motor sama jalanan, daun-daun juga sudah putih-putih kena abu," ucapnya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang Machbub Yani Arfian mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat berada di luar ruangan.

"Semakin ke (wilayah) utara semakin tebal. Kami imbau masyarakat untuk sementara jangan dulu beraktivitas di luar rumah, dan berhati-hati kalau mendesak harus keluar rumah, pakai alat pelindung diri," ungkapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini