"Sebab, pasien itu bukan emergency tapi pasien rawat jalan atau kontrol berobat ke rumah sakit," katanya.
Terhadap identitas pasien, ungkap dr Cut Yuliza Sutifa, berasal dari sebuah desa di Kecamatan Tripa Makmur.
"Tapi kami bukan pasien yang kita soalkan. Tapi pihak yang membawa kenapa bisa menggunakan kain panjang. Seharusnya dilaporkan ke petugas kita," katanya.
Terkait kasus ini, rumah sakit sudah menghubungi pihak keluarga dari pasien dengan handphone (HP), namun tidak tersambung hingga kini.
"Kita juga sudah minta bantu ke keuchik untuk disampaikan ke keluarga pasien," katanya.
Pihak rumah sakit ingin mendengar bagaimana kronologis terjadi, yakni bila ada kesalahan petugas medis akan diambil tindakan sesuai aturan.
Namun bila pihak keluarga yang salah maka harus menyampaikan permintaan maaf.
Sebab kasus ini telah menyebabkan penilaian miring masyarakat kepada rumah sakit milik Pemkab Nagan Raya tersebut.
Pasien kontral
Manajemen RSUD SIM mengungkapkan, pasien yang dibawa dengan kain panjang itu adalah pasien yang sudah 4 kali kontrol berobat (kontral).
Pasien ini sebelumnya dirawat di Banda Aceh.
Seperti diberitakan, sebuah video yang membawa seorang pasien dengan kain panjang di RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya bikin heboh jagat maya.
Video tersebut selain menyebar luas melalui pesan WhatsApp (WA), juga ikut diposting diakun media sosial (Medsos) TikTok.
Video berurasi 1 menit 45 detik itu mulai menyebar sejak Selasa (21/3/2023) malam.
Narasi dalam video itu bertuliskan, "Rumah Sakit SIM tidak melayani orang sakit kurang mampu".