SERAMBINEWS.COM, LANGKAT - Nasib pilu menimpa bocah 12 tahun yang harus menanggung derita di usianya yang masih belia.
Bocah malang itu berulang kali menjadi korban rudapaksa di Kabupaten Langkat.
Korban berinisial NH di rudapaksa hingga hamil oleh dua pria, bahkan kini sudah melahirkan bayi.
Korban ternyata dirudapaksa oleh abang kandungnya sendiri dan pria penarik ojek RBT.
Saat ini kedua pelaku sudah diringkus polisi.
Kabar kelahiran bayi NH ini disampaikan Koordinator P2TP2A Langkat, Ernis Safrin Aldin, Jumat (7/4/2023).
NH telah melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan pada, Kamis (16/2/2023) lalu di RSU Bidadari, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara.
"Ya sudah melahirkan tanggal 16 Februari 2023 kemarin, anaknya sehat," ujar Ernis.
Lanjut Ernis, NH melahirkan di RSU Bidadari Kota Binjai yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara.
Sedangkan itu, saat ini NH dan anaknya tengah mendapatkan perawatan dari pemerintah Sumatera Utara.
"Anaknya dibawa ke salahsatu klinik penitipan anak di Kota Medan. Sedangkan ibunya di rumah penitipan provinsi," ujar Ernis.
Kemudian, NH dan anak perempuannya saat ini masih dalam perawatan oleh pihak Pemerintah Sumatera Utara.
Anak NH saat ini berada di salah satu klinik penitipan anak di Kota Medan.
Sedangkan NH, berada di rumah penitipan provinsi.
Baca juga: Biadab! Pria Ini Rudapaksa Anak Tirinya Hingga Hamil, Pelaku Bunuh Bayi Usai Korban Melahirkan
Dua Pelaku Ditangkap
Pelaku rudapaksa terhada NH, bocah 12 tahun, warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga hamil, telah diringkus polisi.
Informasi yang diperoleh wartawan, pelaku berjumlah dua orang.
Adapun kedua pelaku ialah abang kandung korban sendiri, dan seorang penarik ojek RBT antar jemput sekolah korban.
"Abangnya udah ditangkap. Begitu juga ojek RBT juga ikut ditangkap dan sudah ditahan di Polda Sumatera Utara," ujar Koordinator P2TP2A Langkat, Ernis Safrin Aldin, Jumat (7/4/2023).
Lanjut Ernis, menurut pengakuan pelaku RBT itu, ia melakukan aksi bejatnya sejak korban masih duduk di kelas satu SD.
"Pelaku mengaku menggauli korban sejak kelas satu SD," ujar Ernis.
Para pelaku, Ernis menambahkan telah ditangkap polisi sejak dua Minggu yang lalu.
"Alasan RBT itu karena, orangtua korban tak bayar ongkos atau sering nunggak," ujar Ernis.
Sementara itu, abang kandung korban belum bisa ditanyai terlalu banyak oleh pihak kepolisian, karena keterbelakangan mental atau mengalami gangguan jiwa.
"Kenapa abangnya tega dan sejak kapan, belum bisa dipastikan. Karna keterangan abangnya ini lari-lari, atau kurang normal," ujar Ernis.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Luis Beltran.
Luis mengatakan memang kedua pelaku sudah diamankan, dan perkaranya sudah dilimpahkan ke Polda Sumatera Utara.
"Sudah diamankan dan sudah dilimpah ke Polda Sumatera Utara. Pelakunya abang korban dan seorang RBT," tutup Luis.
Baca juga: Oknum Polisi Rudapaksa Anak dan Pembantu, Tangis Sang Istri Pecah Ungkap Kelakuan Bejat Suaminya
Viral di TikTok
Sebelumnya, di video yang beredar di TikTok, tampak seorang wanita yang bernama Henny Kristiani Zega, orang yang merawat NH mengabadikan kegiatan anak 12 tahun ini.
Terlihat Henny dan NH bercanda dengan kondisi perutnya terlihat membesar.
"Udah dek mandi sana dulu dek, ntar lagi ujan, mandi dulu. Hati-hati di kamar mandi. Kalau ada petir bilang hai,” ucap Henny di akun Tiktoknya, Jumat (6/1/2023) lalu.
Sedangkan itu, Henny mengatakan, telah merawat NH sejak 25 Desember 2022.
Awalnya, dia mengetahui NH hamil dari suaminya
"Kebetulan mereka (keluarga NH) tinggal di perkebunan tempat suami saya, kemudian mandornya di sana, itu mengabari kejadian yang menimpa Bunga di sana ke suami saya," ujar Henny.
Gara-gara NH Hamil, keluarganya diusir oleh warga di sana.
Selanjutnya suami Henny memberi tumpangan keluarga NH di perkebunanya yang lain.
"Jadi bapak NH ini kan galau, karena mulai mendekati besar kehamilannya. Suami saya lalu cerita ke saya. Saya tergerak gitulah untuk ngebantu dia," ujar Henny
"Mengingaat lokasi di tempat NH di sana itu, juga sangat tidak memungkinkan jauh dari kota. Kalau di sini (Kota Binjai) kalau terjadi apa-apa, secepat mungkin bisa ditangani medis," sambungnya.
Mengenai kronologi dan tindak lanjut proses hukum yang dialami NH, Henny menyerahkan sepenuhnnya ke pihak keluarga.
Dia hanya fokus pada kesehatan NH saja.
"Saya fokus ke kesahatan NH aja dan puji tuhan satu harian ini, semua sudah peduli dengan NH dari BBKBN datang dari PPA juga ada di sini memperhatikan NH," ujar Henny.
Dia berkomitmen untuk merawat NH hingga selesai persalinan.
Namun dia juga tetap membuka akses bagi siapa saja yang ingin memberi perhatian kepada NH.
"Sampai sekarang ini kami merawat dia, tapi selanjutnya dari orang BBKBN tidak tahu mau seperti apa, masih dalam pembicaraan kami," ucap Henny.
Dia juga menerangkan tujuannya menceritakan kisah NH media sosial semata mata untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memperhatikan anaknya.
"Saya kepingin setiap orang tua lebih dekat lagi dengan anak, peduli sama anak, melindungi anak-anak. Terus bisa menjadi sahabat buat anak kita".
"Sedangkan kalau kayak masalah NH ini, karena orangtua, apakah sibuk dengan pekerjaan mereka kemudian komunikasinya kurang, pengawasan kurang, akhirnya bisa terjadi sampai larut masalahnya," tutupnya. (cr23/tribun-medan.com)
Baca juga: Buya Yahya Ungkap Cukup Rutin Melakukan Ibadah Ini Agar Bisa Menggapai Malam Lailatul Qadar
Baca juga: MaTA Telaah Dugaan Korupsi di RS Arun Lhokseumawe, Minta Usut Tuntas Hingga Back Up dari Kejati
Baca juga: Mahasiswi Politeknik Medan Tewas Ditikam Pria Misterius, Polisi Temukan Pisau di Kamar Kos Korban
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bocah 12 Tahun Korban Rudapaksa Hingga Hamil Kini Melahirkan, Kondisinya dan Bayi Sehat
Abang Kandung dan Seorang Penarik Ojek RBT Pelaku Rudapaksa Bocah 12 Tahun Hingga Hamil di Langkat