Laporan Yarmen Dinamika l Jantho
SERAMBINEWS.COM - Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh membuka dua program studi (prodi) baru, yakni Prodi Bahasa Aceh dan Prodi Kajian Sastra dan Budaya.
Kedua prodi ini merupakan hadiah terindah di bulan Ramadhan 1444 Hijriah ini bagi ISBI Aceh secara institusi dan bagi Aceh secara kewilayahan. Sebab, Prodi Bahasa Aceh menjadi prodi pertama di Aceh dan Indonesia dalam dunia pendidikan tinggi.
Izin dibukanya dua prodi ini diserahkan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XIII, Dr Ir Rizal Munadi MM MT di Gedung LLDikti, kawasan Tibang, Banda Aceh, kepada Rektor ISBI Aceh, Dr Wildan MPd, Rabu (12/4/2023).
Dr Wildan didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Warek I ISBI Aceh menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada LLDikti, mantan rektor ISBI (Dr Mirza Irwansyah MBA), dan seluruh pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.
"Atas kerja bersama ini, ISBI Aceh mencatat sejarah baru, yakni hadirnya Prodi Bahasa Aceh sebagai bahasa ibu dan ideologis bagi Aceh serta Prodi Kajian Sastra Budaya yang dapat menjadi lokomotif dalam mengembalikan Aceh ke masa kejayaan sastra dan budayanya," kata Wildan.
Baca juga: Adakan Tilawah dan Tadarus, DWP ISBI Aceh Ajak Ibu DW ISBI Tingkatkan Kualitas Diri
Perlu diketahui, lanjut Wildan, Prodi Bahasa Aceh hadir untuk merangkum pembelajaran seluruh bahasa yang ada di Aceh, baik itu bahasa yang ada di pesisir Aceh, pegunungan, maupun di wilayah kepulauan Aceh.
"Begitu juga dengan Kajian Sastra dan Budaya. Dengan keberagaman Aceh yang multietnik, prodi ini akan menjadi ruang dalam memelopori pengetahuan sastra dan budaya murni," ujar Wildan.
"Didukung oleh dosen yang berkualitas dengan lulusan dalam dan luar negeri, kami yakin ISBI siap melahirkan generasi yang solutif, konstruktif, paham budaya dan norma, cinta tanah air, dan tentunya siap guna," tambah Wildan.
Kehadiran dua prodi ini, kata Wildan, diharapkan dapat mendukung kebutuhan tenaga pendidik, khususnya di bidang seni dan budaya yang justru masih sangat minim di Aceh. (*)
Baca juga: Duka Jelang Lebaran, Dua Rumah Terbakar di Lhokseunawe, Kerugian Capai Rp 200 Juta
Baca juga: Penetapan Idul Fitri 1444 H Berpotensi Berbeda, Begini Hasil Kajian Ilmu Falak
Baca juga: Wardah Menggelar Ramadan Gathering Akbar Secara Serentak di 22 Titik Indonesia dan Malaysia