Ramadhan 2023

Janjikan Hadiah Agar Anak Semangat Puasa Penuh, Hati-hati Ternyata Ada Dampak Buruknya

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Ramadhan 2023 - Janjikan Hadiah Agar Anak Semangat Puasa Penuh, Hati-hati Ternyata Ada Dampak Buruknya

Janjikan Hadiah Agar Anak Semangat Puasa Full, Hati-hati Dampak Buruknya

SERAMBINEWS.COM - Pada saat bulan Ramadhan, sebagian besar orang tua Muslim mulai mengajak anak-anaknya untuk belajar berpuasa.

Ini sesuai dengan anjuran para ulama agar mengajarkan anak-anak menjalankan ibadah puasa sebelum mereka memasuki usia baligh.

Mendidik anak untuk mulai mengenal puasa dan mengajarkan berpuasa sejak dini merupakan stimulan yang akan menjadi bekal mereka di masa depan.

Apalagi, orang tua pasti senang dan bangga jika anaknya sukses belajar puasa sampai sehari penuh.

Pasti Ayah dan Bunda bangga melihat pencapaian anaknya berhasil puasa seharian penuh. Dalam situasi seperti ini, umumnya orang tua memberi reward atau hadiah ke anak.

Lantas, bolehkah menjanjikan hadiah agar anak semangat puasa?

Baca juga: Buka Puasa Minum Kopi, Amankah? Hati-Hati 2 Risiko Kesehatan Ini Bisa Mengintai Tubuh

Menurut dosen Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Dr. Nur Rofiah, Bil.Uzm, sebenarnya memberi hadiah pada anak yang berhasil puasa sebulan penuh tentu saja bagus.

Meski bagus, para orang tua harus tetap hati-hati karena ternyata ada dampak buruknya, yaitu si anak menjadi puasa tidak karena Allah.

"Tapi harus diwaspadai dampak buruknya, yaitu anak menjadi puasa tidak karena Allah tetapi karena ingin hadiah," katanya dikutip Serambinews.com dari akun Instagram Bima Islam Kemenag RI, Jumat (14/4/2023).

Maka ia menyarankan sebaiknya hadiah itu diberikan secara spontan saja dan jangan pernah orang tua menjanjikan sejak awal.

"Karenanya hadiah itu perlu diberikan dengan cara-cara misalnya bersifat spontan, jadi jangan dijanjikan sejk awal," sambungnya.

Selain itu, penting sekali orang tua memberikan pemahaman kepada anak bahwa ibadah puasa merupakan kewajiban agama, sehingga diberi hadiah atau tidak, anak mesti melakukannya.

Baca juga: Bagaimana Hukum Mencicipi Masakan saat Lagi Puasa? Buya Yahya Peringatkan Ini

Kemudian ini juga sangat penting dilakukan, yaitu, ketika orang tua ingin memberi hadiah kepada anak atas pencapaiannya puasa satu bulan penuh, anak laki-laki dan perempuan haruslah sama tanpa dibanding-bandingkan.

"Kalau misalnya anak laki-laki yang puasa sebulan penuh itu diberi hadiah, maka anak-anak perempuan yang tidak puasa hanya karena menstruasi juga mesti diberi hadiah yang sama ," pungkasnya.

6 Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadhan sejak Dini

Mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan bukan hal yang mudah.

Pasalnya, ibadah ini dilakukan dengan tidak makan dan minum selama sehari penuh atau lebih kurang 12 jam.

Oleh karena itu, orangtua perlu lebih jeli dalam menerapkan beberapa cara untuk mengajarkan puasa kepada anak.

Dengan demikian, anak bisa memahami pentingnya puasa Ramadhan sehingga dapat menumbuhkan nilai positif.

Dikutip dari Kompas.com, berikut enam cara yang bisa diterapkan untuk mengajarkan puasa Ramadhan kepada anak sejak dini.

1. Menjelaskan konsep puasa

Sebelum mengajak anak langsung berpuasa, sebaiknya kenalkan terlebih dahulu mengenai konsep puasa kepada anak, mulai dari penjelasan, cara, serta manfaat berpuasa.

Gunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami anak-anak, seperti dengan cerita nabi

Dengan begitu, pemahaman puasa akan tertanam dalam pikiran anak sehingga menjadi motivasi awal dirinya mau mencoba berpuasa.

2. Contohkan teladan berpuasa

Istilah orangtua adalah teladan bagi anak memang benar adanya.

Tak terkecuali soal pendidikan agama, seperti ibadah puasa.

Setelah mengenalkan konsep puasa, berikan contoh teladan berpuasa kepada mereka.

Hal tersebut akan semakin meyakinkan anak bahwa puasa adalah ibadah wajib dijalankan bagi umat Islam.

Ini karena sesuatu yang diajarkan kepadanya juga diteladani oleh orangtuanya.

3. Ajari puasa secara bertahap

Ajari anak berpuasa secara bertahap saat mereka sudah mulai mau mencoba.

Contohnya, di awal terapkan berpuasa selama 3 sampai 4 jam.

Setelah mereka mulai terbiasa, ajarkan untuk berpuasa setengah hari, yaitu berbuka saat waktu zuhur dan dilanjutkan puasa sampai magrib.

Kemudian, ketika anak sudah siap barulah ajarkan berpuasa penuh sejak waktu subuh sampai magrib.

4. Jangan memaksa berpuasa

Dalam mengajarkan anak berpuasa, sebaiknya jangan pernah memaksa mereka untuk berpuasa atau menjalankan puasa penuh.

Sebab, paksaan dapat memberikan persepsi negatif kepada anak dan membuatnya trauma.

Biarkan perasaan ingin berpuasa timbul dari diri anak sendiri.

Dengan begitu, mereka akan mulai mencoba dan menjalankan puasa tanpa rasa tertekan.

5. Siapkan makanan dan minuman kesukaan

Menyiapkan makanan dan minuman kesukaan anak untuk sahur dan berbuka bisa menjadi motivasi bagi mereka.

Anak akan merasa senang dan bersemangat ketika makan dan menganggap puasa adalah kegiatan yang menyenangkan.

Anak Anda juga bisa bertanya kepada anak, makanan atau minuman apa yang mereka inginkan untuk sahur dan berbuka.

6. Berikan apresiasi

Cara lain untuk menumbuhkan semangat puasa pada anak adalah memberi apresiasi.

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan pujian serta hadiah sederhana.

Dengan demikian, anak akan merasa dirinya hebat dan membuatnya semangat untuk melakukan puasa kembali.

Itulah enam cara mengajarkan anak berpuasa Ramadhan sejak dini.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga: Batalkah Puasa Bila Lupa Mandi Junub Hingga Terbit Matahari? Ini Jawaban Buya Yahya

Berita Terkini