Berita Lhokseumawe

Kapan Idul Fitri 1444 H atau Hari Pertama Lebaran? Ini Hasil Kajian Ilmu Falak

Penulis: Saiful Bahri
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, pada Jumat (14/4/2023), menyatakan kalau penetapan 1 Syawal 1444 H atau hari pertama lebaran Idul Fitri tahun ini ada potensi berbeda.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, pada Jumat (14/4/2023), menyatakan kalau penetapan 1 Syawal 1444 H atau hari pertama lebaran Idul Fitri tahun ini ada potensi berbeda.

Diuraikannya, data hilal di Indonesia saat matahari terbenam, Kamis 20 April 2023 atau 29 Ramadhan 1444 H adalah sebagai berikut :

Pertama, konjungsi geosentrik atau ijtma’ yaitu peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nila ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi.

Peristiwa ini kembali terjadi pada Kamis 20 April 2023 pukul 04.12.25 UT atau pukul 11.12.25 WIB atau pukul 12.12.25 WITA atau pukul 13.12.25 WIT. 

Baca juga: KNPI Subulussalam Bantu Anak Yatim dan Korban Kebakaran Beli Pakaian Lebaran

Kedua, tinggi hilal di atas ufuk barat pada hari Kamis tanggal 20 April 2023 M atau 29 Ramadhan 1444 H saat matahari terbenam di seluruh Indonesia berkisar antara 00 derajat 45 menit 00 detik busur  (terendah) di Merauke, sampai dengan 2 derajat 21 menit 36 detik busur (tertinggi) di Sabang.

Ketiga, sudut elongasi bulan adalah jarak sudut antara pusat piringan bulan dengan pusat piringan matahari yang terbentuk saat Matahari terbenam di tempat pengamatan.

Nilai sudut elogasi Bulan saat Matahari terbenam pada hari Kamis 20 April 2023 atau 29 Ramadhan 1444 H diseluruh Indonesia berkisar antara 01 derajat 28 menit 48 detik busur (terendah) di Papua, sampai 03 derajat 05 menit 24 detik busur (tertinggi) di Sabang.

Lanjut Tgk Ismail, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hilal sudah wujud di atas ufuk.

Baca juga: Kadus Balekambang Bantah Minta Uang Nenek Jumirah Rp 1 Miliar: Ditawari Rp 50 Juta Saja Saya Tolak

Namun bila merujuk kepada kriteria imkan rukyat MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura), kondisi hilal tersebut belum memungkinkan untuk dilihat.

Disebabkan nilai sudut elongasi tertinggi hanya 3,09 derajat dengan ketinggian hilal tertinggi 2,36 derajat. 

Hilal baru memungkinkan untuk dilihat bila memiliki ketinggian minimal 3 derajat di atas ufuk barat saat matahari terbenam dan elongasi minimal 6,4 derajat. 

"Atas dasar data tersebut bisa dipastikan hilal pada sore hari Kamis 20 April 2023 yang bertepatan 29 Ramadhan 1444 H tidak mungkin bisa dilihat, walaupun cuaca cerah.

Hal ini mengakibatkan jumlah hari bulan Ramadhan 1444 H akan digenapkan 30 hari dengan ketetapan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023," ujarnya.

Baca juga: Batalkah Puasa Bila Lupa Mandi Junub Hingga Terbit Matahari? Ini Jawaban Buya Yahya

Lalu, bila merujuk kepada kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal, sebagaimana yang dipakai oleh organisasi Muhammadiyah.

Halaman
12

Berita Terkini