Zakat Fitrah Pakai Uang atau Beras, Mana yang Lebih Utama? Ini Penjelasan Prof Nasaruddin Umar
SERAMBINEWS.COM - Zakat fitrah ditunaikan menggunakan beras atau uang, mana yang lebih utama? Berikut penjelasan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA.
Dipenghujung bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah.
Membayar zakat fitrah merupakan salah satu rukun Islam yang perlu dipenuhi untuk menyempurnakan ibadah di bulan Ramadhan.
Dalam prinsipnya, zakat fitrah wajib ditunaikan sebelum Shalat Idul Fitri.
Hal ini lah yang menjadi faktor pembeda zakat fitrah dengan zakat lainnya.
Tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah untuk mensucikan harta dan juga melengkapi ibadah puasa Ramadhan-nya.
Ketentuan zakat dijelaskan dalam dalam Alquran dan Hadis.
Baca juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah Lengkap Arab Latin, Ini Syarat Orang Wajib Zakat dan Tidak Wajib Zakat
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 110 yang artinya,
“Dan dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat, dan kebaikan apapun yang kalian kerjakan bagi diri kalian, tentu kalian akan mendapat pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kalian kerjakan”
Kemudian terdapat juga perintah zakat dalam QS. At-Taubah ayat 103 yang artinya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Ketentuan zakat fitrah termaktub dalam hadis Nabi SAW,
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi hamba dan yang merdeka, bagi laki-laki dan perempuan, bagi anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar zakat tersebut ditunaikan sebelum manusia berangkat menuju shalat ‘ied.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Zakat Fitrah dapat ditunaikan dalam bentuk beras (makanan pokok) atau dapat diganti dengan uang yang senilai dengan beras (makanan pokok) tersebut.