Tu Sudan yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh agama Islam di Aceh ini menjelaskan secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukmin saja.
SERAMBINEWS.COM - Puasa bukan hanya ibadah bagi manusia, tetapi juga bagian dari proses alam bagi makhluk hidup lain, seperti ular dan ulat.
Ular berpuasa untuk mengganti kulitnya tanpa mengalami perubahan signifikan.
Sedangkan ulat berpuasa untuk berubah menjadi kupu-kupu yang lebih indah dan bermanfaat.
Dari sini, dapat diambil ibarat semestinya umat Muslim berpuasa seperti ulat yang bisa membawa perubahan ke arah lebih baik.
Bukan sebaliknya seperti puasa ular.
Pengurus DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk H Hasanuddin MEd atau Tu Sudan, pernah menyampaikan hal ini pada Ramadhan 1445 Hijriah atau tahun 2024 lalu.
Baca juga: Wagub Fadhullah Ingatkan Pedagang Takjil Jaga Kebersihan Lapak
Tu Sudan yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh agama Islam di Aceh ini menjelaskan secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukmin saja.
Beberapa jenis makhluk hidup juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.
Misalnya puasanya induk ayam yang mengeram, sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang disebut anak ayam.
“Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ular dan puasanya ulat,” ujarnya.
Ia mengatakan, agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lamanya itu.
Baca juga: KPI Aceh Dorong Lembaga Penyiaran Hadirkan Program Edukatif dan Islami Selama Ramadhan
“Ular juga harus berpuasa tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah puasanya tunai, kulit luar terlepas dan muncul lah kulit baru,” papar Tu Sudan.
Adapun ibrah dari puasanya ular yakni, wajah ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama.