SERAMBINEWS.COM - Sudan dalam keadaan mencekam saat tentara dan pasukan paramiliter bentrok untuk memperebutkan kekuasaan di negara tersebut.
Pada Minggu (16/4/2023), militer Sudan melancarkan serangan udara di pangkalan pasukan paramiliter di Kota Omdurman, wilayah yang dekat dengan ibu kota negara, Khartoum.
Pertempuran antara militer Sudan dengan pasukan paramiliter bernama Rapid Support Forces (RSF) meletus sejak Sabtu (15/4/2023).
Pertempuran tersebut mengancam upaya transisi ke pemerintahan sipil, sebagaimana dilansir Reuters.
Pada Minggu dini hari, sejumlah saksi mata mendengar suara artileri berat berdentuman Khartoum, Omdurman, dan Bahri.
Sejumlah saksi mata juga mendengar suara dentuman di Port Sudan, sebuah kota di dekat Laut Merah.
Persatuan Dokter Sudan sebelumnya melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan 183 luka-luka dalam pertempuran antara militer Sudan dengan RSF.
Baca juga: 14 Orang Tewas akibat Bentrokan Antar Suku Meletus di Darfur Sudan
Para korban tewas berasal dari sejumlah tempat seperti di bandara Khartoum, Omdurman, Nyala, El Obeid, dan El Fasher.
RSF sendiri mengeklaim telah menduduki istana kepresidenan, kediaman panglima militer, stasiun televisi negara, bandara di Khartoum, Kota Merowe, Kota El Fasher, dan negara bagian Darfur Barat.
Klaim pasukan paramiliter RSF tersebut dinatah tentara Sudan.
Tembakan dan ledakan terdengar di seluruh ibu kota.
Stasiun televisi menyiarkan asap mengepul dari beberapa distrik.
Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan jet militer terbang rendah di atas Khartoum.
Salah satu dari jet tersebut tampaknya menembakkan rudal.
Seorang jurnalis Reuters melihat meriam dan kendaraan lapis baja di jalanan dan mendengar tembakan senjata berat di dekat markas tentara dan RSF.