Hal ini karena sudut ketinggian bulan yang diukur di atas ufuk masih kurang dari 3 derajat atau lebih tepatnya untuk ketinggian hilal di Indonesia itu bervariasi antara 1,3 hingga 2,5 derajat di atas ufuk.
Untuk elongasinya masih antara 2,25-3,75 derajat sehingga belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).
"Sehingga hilal pada 20 April pada petang besok itu agak sulit diamati bahkan menggunakan alat bantu seperti teleskop," terang Andi.
Lebaran 2023 menurut Muhammadiyah
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
Penetapan itu dilakukan dengan metode hisab wujudul hilal.
"Muhammadiyah dengan metode hisab wujudul hilal dapat menetapkan puluhan tahun ke depan kapan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha terjadi," ucapnya, dikutip dari Kompas.com Sabtu (8/4/2023).
Dengan begitu, Haedar berkata, Muhammadiyah sudah memiliki kepastian tanggal jauh sebelumnya seperti kegiatan sehari-hari kita mengikuti kalender.
Hasil penetapan dengan metode hisab wujudul hilal itu termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetaan Hasil Hisab Ramadhan, Syawam, dan Zulhijah 1444 H.
Sidang Isbat Lebaran 2023 Penentuan 1 Syawal 1444 H
Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah (H) pada 20 April 2023.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, dalam kalender hijriyah, 20 April 2023 bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 H.
"(Sidang isbat 1 Syawal 1444 H) tanggal 29 Ramadhan atau 20 April 2023," ujar Kamaruddin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (9/4/2023).
Nantinya, Kemenag juga akan mengundang beberapa pihak dalam sidang isbat penentuan 1 Syawal 1444 H.
Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Islam.