Berita Pidie Jaya

Ini Isi Khutbah Idul Fitri yang Disampaikan Dosen UIN Ar-Raniry di Masjid Islamic Center Pijay

Penulis: Idris Ismail
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tgk H Gamal Achyar LC MSh

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Dosen Program Studi Hukum Keluarga Universitas Islam Nageri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Tgk H Gamal Achyar LC MSh mengisi khutbah Idul Fitri 1444 H di Masjid Islamic Center At-Taqarrub Pidie Jaya (Pijay), Triengadeng, Sabtu (22)4/2023).

Di hadapan ribuan jamaah shalat Idul Fitri 1444 H sosok pakar hukum keluarga UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu menyampaikan khutbah selama 35 menit tersebut Tgk Gamal Achyar mengatakan, amalan-amalan yang telah di bina dari awal sampai selesai Ramadhan akan menuntun setiap insan menjadi hamba Allah yang bertakwa.

"Maka perlu kita hadirkan sikap Istiqamah sebagai bentuk konsistensi dalam beribadah yang nantinya dapat mewarnai amalan ibadah serupa diluar bukan suci Ramadhan nantinya," ujarnya

Sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an pada surat An-Nahlu ayat 92 bahwa seorang wanita tua yang memintal benang dari pagi sampai petang,  sehingga ketika pintalan benang sudah kuat dan rapi lalu dia cerai beraikan dan dikusutkan benang tersebut.

Ini sebuah pelajaran yang sangat mahal dimana  Allah merekam kisah seorang wanita yang hidupnya melakukan amalan sia-sia sehingga menjadikan amalan kerugian nyata. 

Karena itu, Nabi Muhammad SAW senantiasa mengingatkan agar setiap umatnya untuk.

Hal ini sangat relevan ketika salah sahabat Baginda  meminta nasihat pada-Nya tentang pegangan hidup maka Nabi mengutarakan agar selalu beriman kepada Allah SWT dan Istiqamah. 

Dalam hadist lain, Nabi Muhammad SAW  sering mengingatkan sahabat-sahabatnya supaya untuk tidak jangalah kamu menjadi seperti fulan, tadinya ia selalu bangun malam, tapi sayang ia kemudian meninggalkannya. Karenanya, setiap tahun  menjalani ibadah Ramadhan dengan penuh semangat siang dan malam.  Siangnya berpuasa, malamnya tegakkan shalat tarawih atau Qiyamullail. 'Tetapi benarkah nuansa ketaatan itu akan terus bertahan seumur hidup kita atau ternyata itu hanya untuk Ramadhan saja,"jelasnya.

Selain itu juga, berapa banyak orang Islam yang selama Ramadhan rajin ke masjid.  tetapi begitu Ramadhan purna, seakan tidak mengenal masjid lagi. Demikian juga ketika Ramadhan rutin melantunkan ayat suci Al-Quran namun setelah usai Ramadhan Tadarus Al-Qur'an menjadi sepi. “Saya mengajak segenap jamaah untuk senantiasa mempertahankan tradisi amalan secara berkelanjutan," ungkapnya.(*)

Baca juga: Puasa Syawal, Kapan Bisa Dimulai? Ini Waktu Terbaik Menunaikannya Menurut Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Warga Jakarta Selatan Dibacok Tiga Pria saat Takbir Keliling, Pelaku Berhasil Diringkus

Baca juga: Hasil Lengkap Liga Jerman: Bayern Muenchen Tumbang, Borussia Dortmund Ambil Alih Puncak Klasemen

 

Berita Terkini