Luar Biasa, Buya Yahya Ungkap Keutamaan Orang yang Lebih Dulu Minta Maaf, Mumpung Masih Lebaran
SERAMBINEWS.COM - Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, biasanya dijadikan sebagai momen untuk bersilaturahmi dan saling meminta maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan kepada orang lain.
Apalagi kita sebagai makhluk sosial, tentunya kita tidak terlepas dari sebuah kesalahan.
Tapi bagi sebagian orang, ada yang enggan meminta maaf terlebih dahulu entah itu karena merasa tidak bersalah atau merasa dirinya benar.
Padahal menurut pendakwah Buya Yahya, meminta maaf terlebih dahulu adalah sebuah kemuliaan.
Meminta maaf terlebih dahulu bisa kamu lakukan sesegera mungkin apalagi pada saat momen lebaran atau hari raya Idul Fitri saat ini.
Meskipun memaaf-maafan hanya sebuah tradisi di hari lebaram, namun tidak ada salahnya untuk minta maaf.
Baca juga: Begini Penjelasan Buya Yahya soal Berpuasa Syawal Hanya Senin dan Kamis Agar Dapat 2 Pahala Sunnah
Sebenarnya tidak ada waktu atau momen khusus untuk manusia saling bermaaf-maafaan, karena semua waktu itu baik dimanfaatkan untuk meminta maaf. Pada dasarnya memaaf-mafaan adalah soal keikhlasan hati untuk meminta dan memberi maaf.
Dilansir Serambinews.com dari laman Buya Yahya, pengasuh pondol pesantren Al Bahjah Cirebon itu mengatakan bahwa, minta maaf adalah sifat yang sangat mulia.
"Minta ma´af adalah sifat yang sangat mulia," kata Buya Yahya.
Bahkan dalam hadits disebutkan, orang yang lebih dulu meminta maaf derajatnya dihadapan Allah SWT lebih tinggi dan lebih dicintai Allah Swt dari yang dimintai maaf.
Maka dari itu jangan minta maaf hanya disaat kita bersalah. Jika kita bermasalah dengan saudara atau teman.
Maka bersegeralah meminta maaf biarpun kita dalam posisi benar, itulah kemuliaan. Apalagi jika kita bersalah.
Baca juga: Bolehkah Puasa Syawal Dikerjakan Hanya Pada Hari Senin dan Kamis Saja? Ini Penjelasan Buya Yahya
Maka kita harus lebih segera meminta maaf, khawatir nyawa kita dicabut sementara kita punya dosa dengan sesama.
Dan Allah SWT tidak mengampuni kita kecuali orang yang kita sakiti dan salahi memaafkan kita.