Hun Sen juga baru-baru ini mengumumkan pembatalan penjualan hak siar langsung ke semua stasiun TV, di dalam dan luar negeri.
Hal itu memungkinkan mereka untuk menyiarkan acara tersebut secara gratis jika mereka memilih untuk melakukannya.
Selain itu, juga diumumkan bahwa tiket masuk ke Opening dan Closing Ceremony SEA Games, serta tiket ke semua acara olahraga yang berlangsung, akan gratis untuk semua masyarakat, baik warga Kamboja dan warga asing.
Dengan kebijakan ini, Kamboja telah menjadi negara pertama yang menjadi tuan rumah pertandingan tanpa ada upaya untuk keuntungan acara tersebut melalui jalur yang biasa digunakan oleh olahraga seperti tiket atau hak siar.
Ini akan menjadi pertama kalinya Pemerintah Kamboja menjadi tuan rumah acara ini, sesuatu yang dirasakan banyak orang sebagai kehormatan yang telah lama ditunggu mengingat sejarah 64 tahun penyelenggaran SEA Games.
“Kami tidak membutuhkan uang yang berasal dari penjualan tiket atau iklan apa pun, di sini di Kamboja,”
“Kebutuhan kami saat ini bukanlah uang dari penjualan tiket atau penjualan hak iklan, tetapi kebutuhan dunia untuk mengenal Kamboja,” tegas Hun Sen.
Dalam edisi pertamanya penyelenggaraan SEA Games 2023, Kamboja mengusung slogan "Olahraga: Hidup Dalam Damai".
Slogan itu dipilih untuk menyoroti betapa pentingnya perdamaian bagi transformasi Pemerintah yang luar biasa.
Vath Chamroeun, sekretaris jenderal Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC), memuji pentingnya Kamboja yang akhirnya menjadi tuan rumah acara tersebut setelah penantian lebih dari 60 tahun.
“Fokus pemerintah selama ini adalah mengembangkan sektor-sektor utama lainnya seperti pendidikan dan kesehatan,”
“Namun baru-baru ini dirasa waktunya tepat, dan pada pertemuan Dewan Federasi SEA Games di Singapura tahun 2015 diumumkan bahwa kita memang akan menjadi tuan rumah SEA Games 2023,”
“Dengan menjadi tuan rumah acara ini, benar-benar menyadarkan masyarakat akan pentingnya olahraga dalam membangun masyarakat dan ekonomi suatu bangsa, dan apa arti olahraga bagi warisan suatu negara,”
“Kami telah menunggu 64 tahun sejak menjadi salah satu dari enam anggota pendiri badan olahraga regional pada tahun 1959,
“Sehingga akhirnya mendapat kesempatan menjadi tuan rumah SEA Games adalah mimpi yang menjadi kenyataan, bagi saya dan bagi Kamboja,” kata Chamroeun. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)