Kupi Beungoh

Asoe Lhok Te Deng Deng, Ureng Tameng Yang Dapat Kerja

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Lembaga pendidikan dengan konsisten dan kontinyu mengevaluasi hasil yang sudah tercapai, berupa evaluasi hasil kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik,  tidak hanya sudah selesai proses kegiatannya.

Ini penting agar generasi mudah Aceh di masa mendatang dapat hidup makmur dan sejahtera.

Perlu upaya-upaya peningkatan dan penyadaran kepada mereka para generasi muda akan kebutuhan skiil, disiplin dan keseriusan dalam pekerjaan.

Mengingat saat ini, sebagian besar para remaja,  generasi muda Aceh,  menghabiskan waktu di warkop,  kafe dan tempat-tempat lainnya untuk ngopi,  nongkrong,  main game,  menikmati berbagai program yang ada di handphone masing-masing, sampai bisa lupa waktu lupa semua kewajiban.

Ini gambaran generasi muda kita di Aceh, tidak salah jika orang luar bekerja di tempat kita,  tapi salah kita, anak-anak kita tidak memenuhi syarat dan skiil yang dibutuhkan.

 

Namun bukan berarti tidak ada generasi muda Aceh yang berprestasi dan kompeten di dalam berbagai bidang. Mereka ini tidak nampak,   karena Kurang mendapat perhatian dari petinggi negeri.

Yang mengisi lowongan pekerjaan sebagian besar  anak-anak yang orang tuanya punya jabatan,  punya hubungan kekerabatan meski terkadang di dapati tidak punya kemampuan yang sesuai dengan pekerjaan yang di jalaninya.

Sebagai contoh bekerja dibidang IT itu harusnya mereka yang lulusan Teknik Infortika atau yangsesuai lainnya, tapi terkadang kita lihat mereka yang bekerja di ruang tersebut adalah orang yang bukan bidang tersebut,  ada juga kita perhatikan yang bekerja dibidang keuangan bukan ahli keuangan.

Yang terjadi kemudian,  setiap ada pekerjaan laporan tidak bisa dikerjakan,  ini kita ketahui ketika pimpinan mengeluhkan keadaan bahwa anggotanya  tidak bisa membuat laporan keuangan,  bagaimana dia bisa buat laporan, dia bukan sarjana yang mengurus tentang keuangan. Inilah realitas dikehidupan yang nyata.

Moga ke depan pendidikan ini, bisa lebih fokus kepada hasil dan itu benar-benar dipastikan terjadi, agar generasi muda Aceh memiliki skiil dalam berbagai bidang pekerjaan yang ada dan dibutuhkan di Aceh.

Moga lembaga pendidikan itu dan semua yang  bertanggung jawab dibidang pendidikan adalah orang-orang yang shaleh lagi  jujur dan menjunjung tinggi nilai kejujuran,  agar apa yang ditulis dikertas itulah yang tertulis pada setiap pribadi lulusannya.

Kepada pimpinan,  hendaknya memberikan perhatian kepada mereka-mereka yang memiliki kompetensi dan prestasi untuk dapat bekerja di instansi-instansi yang ada, tidak hanya anak-anak yang punya hubungan kekerabatan, atau orang tua yang punya kekuasaan.

Harapan juga, petinggi negeri membuat pemetaan kebutuhan pekerjaan di Aceh,  lalu memberikan penyuluhan,  pelatihan kepada generasi muda Aceh agar berkualitas,  ini salah satu cara agar uang yang digunakan tidak sia-sia langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan  cara ini, dapat mengurangi  generasi muda Aceh yang menghabiskan waktu mereka nongkrong di warkop dan kafe bermain handphone atau gedget lainnya siang malam,  kecuali untuk  duduk sebentar istirahat,  ngopi setelah lelah bekerja.

Halaman
123

Berita Terkini