Geng ransomware LockBit menegaskan, saat ini membuka jalur negosiasi dengan pihak bank, dan jika kesepakatan tidak tercapai mereka akan merilis semua data di dark web atau situs gelap.
Mereka memberi waktu selama 72 jam untuk melakukan negosiasi.
“Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut,” bunyi pernyataan itu.
Lebih lanjut, Geng ransomware LockBit juga memberikan pesan khusus kepada nasabah dan mitra kerja BSI.
Mereka tidak akan menyebarkan data-data tersebut ke situs gelap atau dark web apabila BSI mau menyepakati kesepakatan.
“Jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasinya, pelanggan dan mitra, mereka akan menghubungi kami dan Anda tidak akan terancam,”
“Jika tidak, kami menyarankan Anda untuk menghentikan kerja sama apa pun dengan perusahaan ini. Semua data yang tersedia akan dipublikaskan,” pungkasnya.
Namun kabar ini beredar di lini masa, belum ada tanggapan atau respons lebih lanjut dari pihak Bank Syariah Indonesia terkait pernyataan Geng ransomware LockBit tersebut.
BSI klaim data nasabah aman
Sebelumnya, BSI menemukan sistemnya mengalami serangan siber.
Kendati demikian, Direktur BSI Herry Gunardi mengklaim seluruh data dan dana nasabah tetap aman.
Perseroan disebut tengah melakukan mitigasi atas segala kemungkinan untuk memastikan keamanan data nasabah.
“Kami sebagai pengelola keuangan nasabah sudah tentu memastikan kepada nasabah dan stakeholder bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi baik dan aman di BSI,” jelas Hery dalam konferensi di Wisma Mandiri Thamrin, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Perseroan tengah melakukan evaluasi dan temporary switch off terhadap sejumlah layanannya.
BSI juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK)), Bank Indonesia (BI), pemegang saham, dan pihak lainnya.